Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Golkar Bantah Prabowo soal Harga Beras dan Daging Ayam Indonesia Tertinggi

Kompas.com - 14/02/2019, 22:24 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Golkar sekaligus Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Lodewijk Freidrich Paulus, membantah pernyataan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait mahalnya harga beras, daging, dan daging ayam di Indonesia.

"Tidak lah," kata Lodewijk saat ditemuin di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Ia mengaku telah membuktikan hal tersebut dengan membelanjakan uang Rp 100.000 di daerah pemilihannya (Dapil) di Lampung.

Lodewijk mengungkapkan dengan uang Rp 100.000 ia bisa mendapatkan 3 ikat kangkung, 1 liter minyak goreng, 2 bungkus bumbu, 1 kilogram telur ayam, dan 1 ekor ayam potong, serta 1 balok tempe yang tebal.

Bahkan, kata Lodewijk, setelah belanjaannya tadi dimasak, bisa dimakan oleh 12 orang dan masih tersisa telur serta minyak yang tadi dibeli.

Baca juga: Inflasi Desember 2018 0,62 Persen, Dipicu Harga Telur dan Daging Ayam

"Dari sini dibuktikan bahwa apa yang dikatakan data oleh BPS data inflasi kita 3,2 persen. Artinya sembako kita stabil terbukti di lapangan. Bahwa harga mahal memang fluktuatif. Tapi faktanya di lapangan murah. Ayam saya beli 1 itu Rp 30.000 kok," lanjut dia.

Prabowo sebelumnya menyebut harga beras, daging dan daging ayam di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

Prabowo pun berjanji untuk memperbaiki kondisi tersebut jika mendapatkan amanah untuk memimpin Indonesia.

"Beras di Indonesia jadi salah satu tertinggi di dunia. Demikian daging juga tertinggi di dunia. Daging ayam tertinggi di dunia. Salah satu yang tertinggi di dunia. Perjuangan kami adalah untuk kita perbaiki keadaan ini dengan segera," kata Prabowo saat kampanye di Blora, Jawa Tengah, Kamis (14/2/19), seperti disiarkan Gerindra TV.

Menurut Prabowo, tingginya harga diperparah dengan kondisi ekonomi mayoritas rakyat Indonesia yang dalam keadaan sulit.

Ia menyebut hal ini terjadi karena kebocoran kekayaan negara. Hal ini, menurut Prabowo, menyebabkan kekayaan yang seharusnya dinikmati masyarakat justru mengalir ke luar.

"Kalau tiap tahun kekayaannya mengalir keluar terus, ya ujungnya ambruk. Karena itu kita tidak ada uang di Indonesia. Gaji selalu kecil, pekerjaan selalu tidak ada. Lah uangnya dibawa keluar, yang ada sisa, sisa upah minimum," kata Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com