Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Peluncuran Buku Suhardi Alius, Ali Imron Bicara soal Deradikalikasi oleh BNPT

Kompas.com - 14/02/2019, 13:39 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terpidana kasus Bom Bali, Ali Imron, mengapresiasi pendekatan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam deradikalisasi kontra terorisme.

Menurut dia, hal itu terlihat dari pendekatan soft power approach oleh Kepala BNPT Suhardi Alius, seperti pembangunan masjid dan ruang belajar di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Deli Serdang, Sumatra Utara yang diasuh mantan teroris Khairul Ghazali.

"Apa yang dilakukan BNPT ini banyak sekali artinya. Seorang Kepala BNPT mau datang ke sarang teroris dan membangun sarana untuk deradikalisasi," kata Ali saat menghadiri peluncuran buku Kepala BNPT Suhardi Alius, di Auditorium Lemhanas, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).

Baca juga: Kepala BNPT Suhardi Alius Luncurkan 4 Buku Catatan Kariernya

Ali mengatakan, tindakan preventif juga dilakukan Suhardi kala dirinya mendatangi Yayasan Lingkar Perdamaian di Lamongan, Jawa Timur, yang merupakan kampung terpidana mati kasus terorisme Bom Bali, Amrozi.

"Kedua tempat yang dikunjungi Kepala BNPT kini telah menjadi ikon dunia dalam penanganan terorisme," ujar Ali.

"Kemudian, Pak Suhardi juga mempertemukan 100 mantan narapidana teroris dan keluarga korban dalam satu forum bertajuk 'Silaturahmi Kebangsaan' yang bertujuan untuk saling memaafkan dan menghapus sejarah kelam masa lalu," lanjut dia.

Dalam bidang ekonomi, kata Ali, BNPT juga mendirikan “Pop Warung” di Sukoharjo, Jawa Tengah, untuk meningkatkan ekonomi mantan napi teroris dan penyintas.

Baca juga: Kepala BNPT: Baasyir Hardcore, Tak Mau Ikut Program Deradikalisasi

"Program-program seperti ini harus kita teruskan. Namun hukum tetap ditegakkan, teroris harus takut sama hukum. Jadi cara halus dan yang keras juga diperlukan untuk melawan teroris," kata Ali.

Cerita Ali Imron tersebut juga diungkapkan dalam empat buku yang diluncurkan Kepala BNPT Suhardi Alius.

Empat buku tersebut masing-masing berjudul "Catatan Suhardi Alius: MEMIMPIN DENGAN HATI: Pengalaman Sebagai Kepala BNPT"; "Catatan Suhardi Alius: PEMAHAMAN MEMBAWA BENCANA: Bunga Rampai Penanggulangan Terorisme"; "Catatan Suhardi Alius: MENJALIN SINERGI: 14 Bulan sebagai Kabareskrim Polri", dan "Catatan Suhardi Alius: RESONANSI KEBANGSAAN: Membangkitkan Nasionalisme dan Keteladanan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com