JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah akan mengoptimalkan sektor manufaktur untuk mencegah terjadinya defisit neraca perdagangan di tahun 2019.
Hal itu disampaikan Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/2/2019).
"Beberapa hal yang kita harus rumuskan agar menjadi dorongan untuk investasi di ekspor. Khususnya manufacturing. Karena manufacturing itu yang memberikan pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain," ujar Kalla.
Baca juga: Bappenas: Indonesia Perlu Genjot Sektor Manufaktur
Ia menambahkan, optimalisasi sektor manufaktur untuk meningkatkan ekspor perlu dipikirkan sejak sekarang. Jika tidak, kata Kalla, neraca perdagangan Indonesia akan terus mengalami defisit.
Karena itu, kata dia, pemerintah terus memberikan kemudahan bagi pihak yang hendak berinvestasi di sektor manufaktur.
Baca juga: Harga Komoditas Fluktuatif, RI Harus Fokus Kelola Industri Manufaktur
Ia pun mengatakan bila sudah optimal, sektor manufaktur akan menghasilkan pajak yang berguna untuk pembangunan serta devisa yang besar jika diarahkan untuk menghasilkan produk ekspor.
"Yang paling penting dari itu kita butuh tenaga kerja, kita butuh devisa, kita butuh pajak. Hanya investasi manufacturing yang bisa memberikan seperti itu. Dan serendah-rendahnya UMR rata-rata katakanlah sekarang Rp 2,5 juta, itu per orang," ujar Kalla.
Baca juga: Menteri Perindustrian: Perang Dagang Tak Ganggu Industri Manufaktur
"Dibanding pendapatan petani padi hanya sekitar Rp 1 juta per bulan. Jadi manufacturing yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat keseluruhan. Kalau pendapatan masyarakat naik, konsumsi naik, industri akan lebih baik lagi. Kami rumuskan dan akan kami perbaiki lagi," lanjut dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.