Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla: Demam Berdarah Tidak Pilih-pilih, Cucu Saya Juga Kena

Kompas.com - 29/01/2019, 23:56 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta semua pihak aktif mencegah penularan penyakit demam berdarah yang mulai merebak di berbagai daerah.

Ia meminta masyarakat dan instansi pemerintah pusat dan daerah terkait segera mengambil tindakan untuk mencegah penularan penyakit tersebut.

"Termasuk cucu saya kena. Cucu, adik (saya) kena juga. Jadi ini tidak pilih-pilih. Jangan menjamin (mentang-mentang) cucu wapres tidak kena demam berdarah," ujar Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Baca juga: Jangan Terkecoh, Turun Demam Bukan Berarti Sembuh dari DBD

Ia menambahkan, dalam mencegah penularan demam berdarah masyarakat juga harus aktif. Sebab, kata Kalla, masyarakat lebih mudah menjangkau tempat-tempat yang rawan menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti di lingkungannya untuk dibersihkan 

Di samping itu, kata Kalla, pemerintah juga akan menyediakan layanan untuk mencegah penularan demam berdarah serta pengobatannya.

"Tentu pertama pencegahan. Itu kan juga masyarakat, bukan hanya pemerintah. Masyarakat harus mencegah genangan-genangan air di selokan, karena itu sumbernya. Tempat-tempat yang rawan, sampah-sampah," ujar Kalla.

Baca juga: Cegah DBD, Petugas PPSU Diminta Bersihkan Kebun Tak Terurus di Jaksel

 

"Justru masyarakat yang harus mencegah itu. Pemerintah tentu menyiapkan fasilitas pengobatannya," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, ada lima kecamatan di Jakarta dengan tingkat kejadian (incidence rate/IR) demam berdarah dengue (DBD) tertinggi di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

IR adalah perhitungan kejadian per 100.000 penduduk yang digunakan untuk mengukur proporsi kejadian DBD.

Baca juga: Sebanyak 1.052 Warga Sulut Terkena DBD, 13 Orang Meninggal

Semakin tinggi angka IR, maka semakin tinggi kejadiannya.

Jagakarsa tercatat sebagai wilayah dengan kejadian tertinggi dengan 19,27 IR, disusul Kalideres (16,94 IR), Kebayoran Baru (16,54 IR), Pasar Rebo (13,93 IR), dan Cipayung (13,57 IR).

Sementara itu, di kota lain, Dinas Kesehatan Depok mencatat, penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) dari 1 Januari sampai 25 Januari 2019 sudah ada 314 orang.

Kompas TV Pasien demam berdarah di beberapa rumah sakit di Manado, Sulawesi Utara mulai menurun. Salah satunya di rumah sakit RSUD Profesor Kandou Manado yang sudah merawat 185 pasien DBD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com