Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Kembali Dapat Dukungan Masyarakat Sipil untuk Tetap Memberantas Korupsi

Kompas.com - 16/01/2019, 17:06 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendapatkan dukungan dari masyarakat sipil pascateror di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.

Kali ini, alumni Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang mendatangi pimpinan KPK.

Salah satu alumni Teknik Sipil ITS bernama Sutopo, mengatakan, pihaknya menemui pimpinan KPK untuk memberi dukungan moral agar KPK tetap konsisten memberantas korupsi.

"Untuk menyampaikan dukungan moral agar tugas dan amanah yang diemban oleh Bapak (Ketua KPK, Agus Rahardjo) beserta pimpinan KPK yang lain dapat diselenggarakan dengan baik dan dituntaskan dengan baik," ungkap Sutopo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (16/1/2019) sore.

Baca juga: CCTV Tak Rekam Jelas Pelempar Bom Molotov di Rumah Wakil Ketua KPK

Adapun alumni ITS lainnya, Samsudin menuturkan, Presiden Joko Widodo diharapkan memperkuat komitmennya dalam menjaga KPK dan melindungi upaya pemberantasan korupsi.

Di satu sisi, kata dia, pihaknya juga mengecam keras berbagai aksi teror terhadap pimpinan dan jajaran KPK, seperti yang dialami Agus, Laode dan penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Kami mengutuk tindakan teror bom di rumah pimpinan KPK dan penyiraman air keras kepada penyidik KPK. Serta memohon kepada Bapak Kapolri untuk segera menemukan pelaku teror bom dan penyiraman air keras," kata dia.

Menanggapi dukungan tersebut, Agus Rahardjo menegaskan KPK tak akan bisa dilemahkan lewat aksi-aksi teror. Ia juga optimistis pemberantasan korupsi tak akan pernah surut.

Baca juga: Kasus Teror Bom, Polisi Periksa Wakil Ketua KPK

"Mudah-mudahan pimpinan yang hari ini masih bertugas bisa menuntaskan tugasnya sampai nanti tanggal 21 Desember 2019 dengan selamat, dengan baik. Sekali lagi terima kasih, salam antikorupsi," kata Agus.

Seperti yang diketahui teror di rumah dua pimpinan KPK terjadi pada Rabu (9/1/2019) lalu. Rumah Agus ditemukan benda mencurigakan menyerupai bom yang tersangkut di pagar rumahnya. Sementara rumah Laode dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.

Saat ini tim khusus Polri sedang bekerja menangani kasus tersebut. Di sisi lain, KPK juga menugaskan tim untuk berkoordinasi dengan Polri untuk mendukung penanganan kasus dan meningkatkan keamanan di internal KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com