Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutopo: Kepala BNPB yang Baru Harus Pintar dan Dekat dengan Presiden

Kompas.com - 01/01/2019, 18:15 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) Sutopo Purwo Nugroho berharap, kepala BNPB yang baru memiliki standar kompetensi yang tinggi, profesional, dan dekat dengan Presiden Joko Widodo.

Besok Rabu (2/1/2019), Presiden Joko Widodo dijadwalkan melantik Kepala BNPB yang baru pengganti Willem Rampangilei. Sutopo mengaku tak tahu siapa pengganti Willem.  

Menurut Sutopo, Kepala BNPB harus siap dalam memberikan laporan dan saran yang tepat bagi presiden dalam setiap kondisi darurat.

UPDATE: Pelantikan Kepala BNPB Rabu Besok Ditunda

Tak hanya itu, Kepala BNPB juga memiliki jabatan setingkat menteri sehingga dilantik presiden.

"Kepala BNPB harus orang pintar, profesional, dan dekat dengan presiden. Soalnya, dalam kondisi darurat bencana, Kepala BNPB harus memberikan laporan kepada presiden setiap saat, baik diminta maupun tidak diminta," kata Sutopo saat dihubungi via telepon, Selasa (1/12019).

Tidak hanya itu, lanjut Sutopo, Kepala BNPB juga harus memberikan saran di setiap keputusan yang harus diambil presiden dalam kondisi darurat, krisis, cepat, dan akurat.

Sedangkan dalam kondisi normal, Kepala BNPB juga siap memberikan laporan kepada presiden minimal sekali dalam setiap bulan.

Baca juga: Besok, Presiden Jokowi Lantik Kepala BNPB yang Baru

"Itu semua ada dalam Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Namun kami sebagai keluarga besar BNPB siapa mendukung siapapun kepalanya," paparnya.

Sebelumnya, diberitakan Presiden Jokowi akan melantik Kepala BNPB yang baru pukul 09.00 WIB, Rabu.

"Saya belum tau siapa penggantinya. Tapi Pak Willem sebagai Kepala BNPB sekarang sudah banyak sekali capaian yang dilakukan selama empat tahun. Jadi bisa dilanjutkan dan dikembangkan oleh Kepala BNPB yang baru nanti," tutur Sutopo.

Kompas TV Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi cuaca di beberapa wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan dan akan mengalami cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang yang berportensi mengakibatkan banjir dan pergeseran tanah. Apa saja yang harus diantisipasi masyarakat dengan keragaman cuaca dan iklim di Indonesia ini? Kita bahas bersama Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nigroho dan Deputi Bidang Meteorologi, Mulyono Rahadi Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com