Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go-Food Diracun hingga Mi Goreng Arsenik, Ini Hoaks Makanan Selama 2018

Kompas.com - 28/12/2018, 09:58 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa pemberitaan bohong atau hoaks mengenai makanan sempat beredar di sejumlah media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp.

Misalnya, pemberitaan mengenai makanan beracun atau makanan yang menggunakan bahan pengawet yang berbahaya. Ada juga kabar bohong mengenai makanan yang diduga diracuni seseorang

Ini merupakan sedikit dari segelintir pemberitaan yang sering muncul dan diedarkan ulang tanpa tahu kebenarannya. Tentu saja pemberitaan hoaks makanan ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

Berikut tiga hoaks makanan yang dirangkum Kompas.com sepanjang 2018.

1. Makanan via Go-Food diracun

Pesan berantai yang menyebutkan bahwa makanan yang dipesan via layanan Go-Food diracun oleh pengendara beredar pada Mei 2018.

Awalnya kabar ini beredar melalui aplikasi pesan WhatsApp yang menduga bahwa si pengendara motor meracuni makanan karena ia merupakan anggota ISIS.

Berikut bunyi pesannya:

"Moms...untuk sementara jgn pesen makan lewat gofood dl krn anggota isis itu skrg jd gojek..jd mknan diracunin...tmn sy sdh kena dan skrg dibawa ke rs.."

Sementara, Kompas.com telah meminta konfirmasi ke pihak Gojek Indonesia atas kabar ini.

"Go-Jek Indonesia mengecam tindakan penyebaran hoaks seputar layanan kami karena sangat merugikan mitra UMKM dan driver yang jujur dan bekerja keras," demikian bunyi twit dari @gojekindonesia.

Baca juga: [HOAKS] Makanan yang Dipesan via Go-Food Diracun

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

2. Mi goreng mengandung arsenik

Beredar informasi yang mengabarkan, ada wanita yang meninggal setelah mengonsumsi mi goreng yang mengandung "arsenic pentoxide". Pemberitaan ini tersebar pada 22 Juni 2018.

Arsenic Pentoxide adalah senyawa anorganik yang sangat beracun, sehingga penggunaannya perlu perhatian khusus.

Mi tersebut kemudian bereaksi ketika si wanita memakan coklat yang membuat arsenic pentoxide berubah menjadi arsenic trioxide.

SEKEDAR INFO KHUSUSNYA UTK ANAK KOST/siapa saja...

Ada seorang Wanita meninggal ‘Mendadak’ dgn ‘Kelima Panca Indera keluar darah.

Setelah diselidiki ternyata Wanita ini mningal, bukan krena ‘Bunuh Diri’ atau Dibunuh’, melainkan karena ketidaktahuan tentang ‘Racun akibat Makanan’.
Wanita ini memiliki kebiasaan makan coklat tiap hari, ini tidak masalah.
Masalahnya, malam itu wanita ini kebanyakan makan ‘MIE GORENG’.
Sebenarnya Cuma makan mie goreng saja, juga tidak masalah, krena orangrumahnya juga banyak makan mie malam itu & tak ada yg meninggal.

Tetapi, karena MIE itu mengandung ‘Arsenic Penoxide’ (As205) & berhubung habis mkan MIE wanita itu makan COKLAT, Terjadilah ‘Reaksi Kimia’ di dalam perut yg membuat ‘Arsenic Pentoxide’ (As205) berubah menjadi Arsenic Trioxide (As203) yg sangat beracun.
Inilah yg Mengakibatkan:
- Hati
- Jantung
- Ginjal
- Pembuluh Darah Rusak
- Usus berdarah
- Pembuluh Darah Melebar/dilatasi

=Sehingga wanita itu Meninggal dgn sangat mengenaskan dgn Kelima Panca Indera ‘Keluar Darah’ saat itu.

=Jadi Hati-hati!!, Jika habis banyak makan: - MIE Goreng
- MIE Kering
- MIE Soto
- Jangan makan coklat pada saat yg ‘Bersamaan’!!!
- Copy paste-lah jika Anda ‘Merasa’ ini cukup ‘Pnting’
- Kasih tau ke semua Teman atau Keluarga. - Mari berbagi Kepedulian Kita dgn Sesama...!!!

# Info kesehatan Kemenkes RI.

Selain itu, dalam pesan juga menyebutkan nama Rokhmin Dahuri yang merupakan mantan Menteri Perikanan dan Kelautan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklarifikasi pesan berantai yang beredar di aplikasi pesan WhatsApp itu.

Baca juga: [HOAKS] Pesan Berantai Wanita Meninggal Setelah Makan Mi Goreng Mengandung Arsenik

Dilansir dari Instagram Kemenkes, @kemenkes_ri menyatakan bahwa pesan ini merupakan hoaks.

"Halo healthies! Pernah dapat broadcast message seperti ini? Harus diperiksa lagi kebenarannya loh, apakah berita itu benar atau hoax," tulis Kemenkes.

Kemenkes juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat menerima pesan, dan memeriksa lagi kebenaran isi pesan tersebut.

3. Anggur berformalin

Selanjutnya adalah hoaks yang sempat beredar di Jambi yang menginformasikan bahwa adanya buah anggur yang mengandung formalin dijual bebas di tepi jalan.

Informasi ini awalnya beredar melalui aplikasi pesan WhatsApp beserta foto yang diduga merupakan penjual anggur berformalin pada 24 Oktober 2018.

Berikut bunyi pesannya:

"asslmkm wr wb.

Tolong sebarkan
jangan membeli anggur yang dijual murah di tepi jalan-jalan daerah yang baru datang secara tiba-tiba. anggur tersebut dikirim langsung dari China yang mengandung formalin dan itu sudah di confirm oleh dinas kesehatan kota jambi.'

sebarkan k grop yang lain. semoga membantu. wassalam."

Sementara, Kompas.com meminta konfirmasi kepada pihak Kepolisian Indonesia dan Kementerian Pertanian.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa pesan tentang buah anggur berformalin yang dijual di tepi jalan di Jambi merupakan hoaks.

"Humas kepolisian mengetahui informasi tersebut pada 9 Oktober 2018, langsung diseminasi label hoaks," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com pada Rabu, 24 Oktober 2018.

Selain itu, Kompas.com juga mengonfirmasi terkait perbedaan kondisi buah segar dengan buah yang ada formalinnya.

Sementara, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Kementerian Pertanian, Aulia Nusantara menyampaikan bahwa buah anggur yang terkena formalin akan memiliki wujud tangkainya layu, namun buahnya tetap segar.

Menurut Aulia, buah anggur berformalin juga memiliki aroma yang tidak segar, seperti bau khas bahan kimia.

Baca juga: [HOAKS] Anggur Berformalin Banyak Dijual di Tepi Jalan Jambi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com