Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Korban Tsunami Selat Sunda, Ma'ruf Amin Tegaskan Tidak Kampanye

Kompas.com - 25/12/2018, 16:05 WIB
Jessi Carina,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menegaskan kedatangannya ke Pandeglang, Banten bukan untuk kampanye Pemilihan Presiden 2019. Dia hanya ingin bertemu dengan korban tsunami Selat Sunda yang berhasil selamat.

"Saya kan enggak mengajak mereka memilih saya," ujar Ma'ruf di Pandeglang, Selasa (25/12/2018).

Pantauan Kompas.com, Ma'ruf memang tidak mengatakan ajakan memilih pada saat bertemu dengan korban selamat. Biasanya dia hanya bertanya kronologi bencana dari sudut pandang masyarakat.

Baca juga: Bertemu Pengungsi, Maruf Amin Ingatkan untuk Tidak Mengeluh

Kemudian, Ma'ruf akan mendoakan mereka dan menasihati agar sabar. Ma'ruf mengatakan kunjungan ini merupakan upayanya meringankan beban korban. Ini juga merupakan empatinya sebagai sesama orang Banten.

"Saya ini orang Banten, jadi merasa prihatin. Ini bukan urusan kampanye lagi, kampanye itu lain lagi," ujar Ma'ruf.

Selama di Pandeglang, Ma'ruf menemui korban selamat yang masih dirawat di RSUD Berkah Pandeglang. Setelah itu, Ma'ruf datang ke posko pengungsian di Kantor Lurah Sukasari dan Masjid Jami Al Mu'amanah di Kampung Tenjolahang Timur.

Baca juga: Dijenguk Maruf Amin, Korban Selamat Ceritakan Saat Tsunami Tiba-tiba Datang

Dia senang bahwa korban puas dengan penanganan pemerintah terhadap masyarakat yang terdampak. Kepada Ma'ruf, warga yang mengungsi mengatakan kebutuhan mereka sudah terpenuhi.

"Saya tanya mereka yang di pengungsian apa yang kurang. Mereka mengatakan cukup alhamdulillah, hanya mereka ingin pulang, sudah bosan itu ada di penampungan," kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com