Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Nur Wahid: Saya Tak Yakin Prabowo Bermaksud Bilang kalau Kalah Indonesia Punah

Kompas.com - 19/12/2018, 10:15 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid meminta pidato calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto soal Indonesia punah dibaca secara utuh agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Hidayat meyakini Prabowo tidak bermaksud mengatakan Indonesia punah apabila kalah dalam Pilpres 2019 mendatang.

"Saya kira perlu dibaca keseluruhannya ya, yang pasti beliau tidak pernah menginginkan Indonesia punah. Saya tidak yakin bahwa beliau bermaksud mengatakan kalau beliau kalah, Indonesia punah," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Baca juga: Timses Jokowi-Maruf Bilang Prabowo Lebay soal Pernyataan Indonesia Punah

Menurut Hidayat, pernyataan Prabowo tersebut merupakan kritik atas kondisi Indonesia saat ini yang tidak sesuai harapan.

Oleh sebab itu, perlu diperbaiki melalui mekanisme pemilu agar menghasilkan kepemimpinan yang lebih baik.

Baca juga: Ketua DPP Gerindra Sebut Pernyataan Prabowo soal Indonesia Punah agar Masyarakat Waspada

Selain itu, kata Hidayat, sebagai seorang yang menganut nilai demokrasi, Prabowo akan menerima apa pun hasil dari pemilu nanti.

"Mungkin maksud beliau menyampaikan kondisi yang perlu dikritisi, diperbaiki melalui mekanisme pilpres yang lebih baik lagi supaya menghadirkan hasil yang lebih baik lagi," kata Hidayat.

Baca juga: Ini Pidato Lengkap Prabowo yang Prediksi Indonesia akan Punah

"Saya yakin pun sebagai demokrat beliau akan menerima apapun hasil dari pemilu yang dilakukan dengan cara aman, tertib, damai luber dan jurdil," tuturnya.

Sebelumnya, Prabowo mengatakan, Indonesia akan punah jika pihaknya tidak dapat memenangi Pemilu 2019. Sebab, ia menilai para elite saat ini telah gagal dalam menjalankan amanah rakyat.

Prabowo menuturkan, selama puluhan tahun para elite telah membawa Indonesia ke arah yang keliru. Oleh sebab itu, tidak heran jika Indonesia tumbuh sebagai negara yang lemah.

Baca juga: Prabowo Prediksi Indonesia Punah, Ini Respons Kubu Jokowi-Maruf

Hal itu ia katakan saat berpidato pada Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Jawa Barat, Senin (17/12/2018).

"Elite Indonesia selalu mengecewakan, selalu gagal menjalankan amanah dari rakyat Indonesia. Sudah terlalu lama elite yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru, sistem yang salah," ujar Prabowo.

"Dan saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah. Indonesia semakin miskin dan semakin tidak berdaya bahkan bisa punah," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Baca juga: Wiranto Tantang Prabowo Pertaruhkan Rumah soal Pernyataan Indonesia Punah

Prabowo pun meminta seluruh kader Partai Gerindra untuk berjuang dalam memenangkan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019.

Di sisi lain, kata Prabowo, rakyat sangat menginginkan perubahan dan pemerintahan yang bersih dari korupsi.

"Karena itu kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah, negara ini bisa punah," ucap Prabowo.

Kompas TV Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto menanggapi pernyataan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia bisa punah jika kalah pada Pilpres 2019 nanti. Wiranto pun menantang Prabowo taruhan rumah. Seperti yang dimuat di laman Kompas.com, Wiranto menantang Prabowo pertaruhkan rumahnya soal pernyataan Indonesia punah. Saat pidato Prabowo di Konferensi Nasional Kader Gerindra di Sentul, Bogor. Sambil bercanda Wiranto menantang Prabowo jika Prabowo kalah pada Pilpres 2019 dan Indonesia tidak bubar Wiranto meminta rumah Prabowo di Hambalang buat dirinya. Sebaliknya jika Prabowo menang dan Indonesia bubar rumah Wiranto di Bambu Apus akan diserahkan ke Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com