Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Prabowo dan Anies: Mengulang Fenomena Pilkada DKI di Pilpres 2019

Kompas.com - 19/12/2018, 07:25 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap fenomena yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 kembali terulang pada Pilpres 2019.

Seperti diketahui, perolehan suara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berhasil unggul dari pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Baca juga: SBY: Politik Identitas Makin Mengemuka Setelah Pilkada DKI Jakarta

Hal itu mereka ungkapkan saat berpidato dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Jawa Barat, Senin (17/12/2018).

Awalnya, Anies mendapat kesempatan berpidato lebih dulu, sebelum Prabowo. Ia mengungkapkan bagaimana kerja-kerja para relawan dan pendukung, termasuk Partai Gerindra, membuat perubahan.

"Alhamdulillah kerja iklas, kerja tuntas antarkan kita (pada) kemenangan di Jakarta," ujar Anies seperti dikutip dari tayangan akun Youtube GerindraTV, Selasa (18/12/2018).

Baca juga: Pilpres 2019, Presiden PKS Optimistis Cetak Sejarah seperti pada Pilkada DKI

Anies mengatakan, jangan pernah menganggap remeh proses politik. Sebab dari proses politik itu, arah bangsa akan ditentukan.

Ia pun berjanji akan menunaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta meski tidak lagi didampingi Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur.

Anies berharap apa yang terjadi di Pilkada DKI dapat terulang kembali di Pilpres 2019.

"Insya Alalh apa yang terjadi di Jakarta (Pilkada DKI 2017) akan berulang di level nasional. Jangan lupa, kerja tuntas kerja iklas," kata Anies.

Baca juga: Survei LSI: 72,5 Persen Responden Tak Ingin Konflik Pilkada DKI 2017 Terulang di Pilpres

Sementara itu, Prabowo mengapresiasi upaya para sekjen partai koalisi pendukung yang telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait daftar pemilih.

Sekjen partai politik pengusung pasangan Prabowo-Sandi sebelumnya mengungkap adanya identitas ganda pada Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk Pemilu 2019.

Pada Senin (3/9/2018) lalu, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal mengatakan, pihaknya menemukan 25 juta identitas ganda dari 137 juta pemilih yang terdaftar dalam DPS milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca juga: Buntut 2 Jari Anies di Konferensi Nasional Gerindra...

"Saya terima kasih, saya hormat sama partai-partai koalisi yang membersihkan DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan mereka, KPU, masih mengizinkan kita untuk terus membersihkan dan mempelajari DPT itu," ujar Prabowo.

Ia pun meminta seluruh kader yang hadir untuk ikut mengawasi dan memeriksa DPT di lingkungannya masing-masing.

"Karena itu tugas kita sekalian semuanya pulang dari Konfernas ini, periksa DPT di RT RW masing-masing. Insya Allah kita ulangi kembali peristiwa di DKI," kata Prabowo.

Baca juga: Gerindra DKI: Yang Dilakukan Anies Itu Salam Jempol Telunjuk

Konferensi Nasional Partai Gerindra dihadiri oleh ribuan kader Partai Gerindra dan relawan pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hadir pula sekjen dan petinggi partai koalisi Indonesia Adil dan Makmur, antara lain Sekjen PKS Mustafa Kamal, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.

Kompas TV Pidato Anies Baswedan di Konferensi Nasional Partai Gerindra juga berisi soal Pemilu Presiden. Anies bicara soal peluang hasil Pilkada DKI Jakarta yang bisa berulang di level nasional. Dalam pidatonya di depan kader Gerindra dan perwakilan elit parpol pendukung Prabowo-Sandiaga, Anies bicara soal Pilkada DKI Jakarta. Ia mengatakan banyak yang berpandangan ia bersama Sandiaga tidak akan menang. Kondisi serupa juga dialami Prabowo-Sandi. Lewat hasil Pilkada DKI Jakarta, Anies menyebut hal itu bisa terjadi di pemilu presiden. Timses Jokowi-Ma'ruf menilai pernyataan Anies sebagai sebuah peringatan. Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy menilai ada kemungkinan timses Prabowo-Sandi menggunakan strategi yang sama seperti di Pilkada DKI Jakarta yang berakibat kekalahan Ahok-Djarot, misalnya strategi politik identitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com