Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Memastikan Kubunya Tak Terlibat Perusakan Atribut Demokrat

Kompas.com - 15/12/2018, 15:50 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo- Ma’ruf Amin, Erick Thohir menyayangkan perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau.

“Terkait perusakan spanduk-spanduk Partai Demokrat di Pekanbaru, kami sangat menyayangkan kejadian tersebut,” kata Erick di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).

Erick berada di Pekanbaru dalam rangka menghadiri acara Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf. Acara itu dihadiri oleh Jokowi dan para elite parpol pendukung.

Baca juga: Bendera Demokrat Dirusak, SBY Elus-elus Dada dan Bilang Ini Menyayat Hati

Namun, Erick menegaskan pihaknya sama sekali tak terlibat perusakan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru. Erick menjamin TKN Jokowi- Ma'ruf menjunjung tinggi kampanye damai.

“Kami di TKN selalu menjunjung tinggi kampanye damai dan santun,” tegas Erick.

Erick meminta pihak kepolisian mengusut pengerusakan atribut Partai Demokrat ini.

“Semoga pihak kepolisian bisa mengusut dan menindak tegas siapapun yang melakukannya,” ucap Erick.

Baca juga: SBY Pungut Sendiri Beberapa Atribut Partai Demokrat yang Sudah Rusak

Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari menyebut, ada ribuan atribut yang dirusak dan diturunkan oleh orang tak dikenal.

Atribut itu masih terpasang hingga Jumat (14/12/2018) malam, namun sudah ditemukan dalam keadaan rusak pada Sabtu pagi ini.

Di dekat bendera dan spanduk yang dirusak itu, ada juga deretan bendera Partai Golkar, PSI dan PDI-P yang masih dalam keadaan terpasang dengan baik. Demokrat sudah melapor ke Polresta Pekanbaru.

Baca juga: SBY: Ini Sama Artinya Menginjak, Merobek dan Membuang Saya ke Parit

"Ada 35 orang pelaku menurut pengakuan 1 orang yang tertangkap dan saat ini sedang dalam pemeriksaan Polresta Pekanbaru," kata Imelda.

SBY yang juga tengah berada di Pekanbaru mengecek langsung atirbut Demokrat yang dirusak.

Presiden keenam RI itu mengaku hanya bisa pasrah dan mengadu pada Allah atas apa yang terjadi.

"Saya ini bukan capres. Saya tidak kompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi. Saya sebagai pemimpin Partai Demokrat berikhtiar dengan cara yang baik dan amanah sesuai yang diatur konstitusi dan UU. Tapi ternyata ini yang kami dapatkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com