Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakin Masyarakat Madura Beralih Pilih Jokowi daripada Prabowo, Ini Alasan La Nyalla

Kompas.com - 11/12/2018, 17:36 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), La Nyalla Mattaliti, menyatakan yakin pada Pemilihan Presiden 2019 masyarakat Madura akan memilih pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

La Nyalla bahkan siap bertaruh untuk itu.

"Saya kan sudah ngomong, potong leher saya kalau Prabowo bisa menang di Madura," ujar La Nyalla di kediaman Ma'ruf, Jalan Situbondo, Selasa (11/12/2018). 

La Nyalla, yang pernah menjadi tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilihan Presiden 2014, kini menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.

Baca juga: La Nyalla: Lupakan, Tidak Usah Ngomongin Prabowo Lagi...

Ia menyebutkan, pada Pilpres 2014, masyarakat Madura enggan memilih Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla, karena penyebaran isu PKI.

Calon Anggota DPD dari Daerah Pemilihan Jawa Timur ini mengaku menjadi pihak yang menyebarkan isu Jokowi dan PKI itu ketika masih mendukung Prabowo.

Kini, dia telah meminta maaf kepada Jokowi karena sudah membuat fitnah. Ia mengatakan, isu itu tidak benar.

"Orang di Madura itu dulu milih Prabowo karena enggak mengerti. Dikira Pak Jokowi ini PKI. Kan saya sudah jelasin, saya yang sebarin Obor (Rakyat)," kata dia.

Baca juga: Pernah Sebarkan Isu Jokowi PKI, Kini La Nyalla Keliling Redam Kabar Itu

Obor Rakyat merupakan tabloid berisi kampanye hitam terhadap Jokowi pada Pilpres 2014. Salah satu isu yang dihembuskan dari Obor Rakyat soal keterkaitan Jokowi dengan PKI.

La Nyalla berjanji akan meningkatkan perolehan suara Jokowi-Ma'ruf khususnya di Jawa Timur. Timnya akan mengampanyekan Jokowi-Ma'ruf secara door to door.

Dia bahkan sudah memiliki target perolehan suara Jokowi-Ma'ruf di Jawa Timur harus di atas 70 persen.

"Yang jelas saya tidak akan banyak omong dalam kerja saya. Silakan Anda tanya di Jawa Timur, kita sudah punya yang namanya Rumah Rakyat Jokowi, itu di kantor saya," ujar La Nyalla. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com