Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Jurus Kampanye Sandiaga Uno

Kompas.com - 10/12/2018, 07:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SELAMA dua bulan Sandiaga Salahuddin Uno melakukan 818 kali kunjungan dengan biaya mencapai Rp 500 miliar. Hasilnya, ada pergeseran elektabilitas berdasarkan hasil survei. Jurus apa yang sedang dimainkan Sandi? Apakah mungkin menyalip petahana?

Program AIMAN yang akan tayang di KompasTV, Senin (20/12/2018) pukul 20.00 wib, akan mengulasnya secara ekslusif.

Seharian saya mengikuti kegiatan kampanye calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno di Jakarta. Kepada saya, ia mengaku tidak pernah bertemu warga  alias berkampanye di tanah lapang, atau mengundang ratusan dan bahkan ribuan orang, apalagi dengan bayaran. Ia juga tak pernah mengumpulkan warga di aula.

Yang dilakukannya adalah bertemu banyak orang secara alamiah, di kampung-kampung dan pasar-pasar tradisional.

"Saya mendapat suara genuine dari mereka yang merasa kesulitan," terang Sandiaga tentang strategi kampanyenya.

Kontroversi temuan Sandi dari Jokowi hingga Susi

Sejumlah pernyataan Sandiaga yang viral di media sosial memang berasal dari gaya kampanye ini. Mulai dari tempe setipis kartu ATM, harga chicken rice, kebutuhan sehari-hari di pasar yang harganya naik, hingga soal nelayan yang akhirnya memancing emosi Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan RI).

Tak kurang Presiden RI yang juga calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo ikut terpancing berkunjung ke pasar dan melancarkan serangan lewat kata-kata.

Baca juga: Jokowi: Orang Enggak Pernah ke Pasar, Tiba-tiba Nongol di Pasar, Keluar-keluar Bilang Harga Mahal...

Sandiaga berulang kali menyampaikan harga-harga di pasar banyak yang naik dan semakin memberatkan. Pernyataannya ini kemudian jadi pembahasan di masyarakat. Ada yang mengamini, meski ada pula yang membantahnya.

Tim Riset AIMAN mencatat, sejak awal kampanye lebih dari dua bulan lalu, Sandiaga Uno puluhan kali menyambangi pasar tradisional hingga berjalan di kampung-kampung becek. Ia menyebut apa yang dilakukannya sebagai upaya mendengar aspirasi masyarakat.

Usai kunjungan, ia segera menyampaikan pernyataan yang kemudian ditulis media. Terakhir, yang lumayan hangat adalah soal izin nelayan. Saat bertemu dengan sejumlah nelayan di Indramayu, Jawa Barat, Oktober lalu.

Dalam dialog Sandi dengan salah seorang nelayan di sana, terungkap suara nelayan, "Ya tolong lah Bang, perizinan. Jadi mohonlah jangan dipersulit masalah perizinan, kasihan dong Bang. Perizinan disilet-silet terus, selama ini banyak bukan Indramayu saja Bang, seluruh Indonesia," papar seorang nelayan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan sambutan sebelum meresmikan Jakarta Akuarium di Pusat Perbelanjaan NEO Soho, Jakarta, Selasa (16/10/2018). Jakarta Akuarium merupakan tempat konservasi alam dan satwa laut yang memiliki konsep edutainment sekaligus menjadi sebuah destinasi wisata bagi masyarakat. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan sambutan sebelum meresmikan Jakarta Akuarium di Pusat Perbelanjaan NEO Soho, Jakarta, Selasa (16/10/2018). Jakarta Akuarium merupakan tempat konservasi alam dan satwa laut yang memiliki konsep edutainment sekaligus menjadi sebuah destinasi wisata bagi masyarakat.

Sandi pun menjawab,

"Saya dengan SIPI itu sangat memberatkan buat para nelayan 2-3 bulan. Saya berkomitmen akan memangkas birokrasi ini agar SIPI (Surat Izin Penangkapan Ikan) bisa diterbitkan secepat-cepatnya khususnya untuk para nelayan yang melaut. Kita akan tingkatkan sehingga kesejahteraan dari nelayan insya Allah akan lebih baik lagi ke depan. Indonesia lebih adil lagi ke depan, Indonesia insya Allah akan lebih makmur lagi ke depan," ujarnya.

Atas pernyataan ini pun, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti langsung bereaksi keras.

"Jangan asal ngomong dulu, baca dulu undang-undang perikanan baru bicara. Jangan bawa isu sektoral ke ranah politik, saya marah!" tegas Susi.

Baca juga: Menteri Susi Kritik Sandiaga: Jangan Asal Ngomong, Baca Dulu...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com