Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPI Ingatkan Lembaga Penyiaran Jaga Etika Jelang Pemilu

Kompas.com - 27/11/2018, 06:09 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis ingatkan seluruh lembaga penyiaran berbenah jelang Pemilu 2019.

Yuliandre menyebutkan, masih ada waktu 5 bulan hingga hari pemungutan suara pada 17 April 2019.

Lembaga penyiaran diminta untuk menjaga etika dan tidak melakukan hal-hal yang dianggap tidak proporsional.

"Seluruh lembaga penyiaran untuk berbenah, karena 5 bulan ini menahan secara etika dan harus berpuasa dalam artian harus mampu menahan sesuatu yang dianggap kira-kira harus proporsional karena hanya media mainstream yang bisa dipercaya masyarakat saat ini," kata Yuliandre usai menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) KPI di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2018).

Baca juga: Ketua KPI Berharap Revisi Undang-Undang Penyiaran Segera Tuntas

Meski media arus utama saat ini dinilai masih tertib dalam hal pemberitaan, Yuliandre mengakui, jelang pemilu muncul media-media baru yang memunculkan berita-berita palsu dan berita bohong.

Ia mengatakan, masyarakat bisa ikut berperan dengan tidak hanya memilah informasi, tetapi memilah media.

Media yang seharusnya menjadi rujukan publik adalah media-media yang arahnya jelas, dan tidak memunculkan berita bohong.

Baca juga: Jelang Pemilu, KPI Ingatkan Media Penyiaran Tak Tebang Pilih

Jika hal itu bisa dibangun, maka momentum Pemilu 2019 bisa menjadi sejarah baru bagi Indonesia dalam hal pemberitaan dan informasi yang baik dan benar.

Pemilu diharapkan bisa menjadi titik awal seluruh pihak, termasuk KPI daerah, untuk sama-sama bersinergi melanggengkan penyiaran yang sehat.

"Kita berharap segaralah bertransformasi tentang itu. Kami yakin teman-teman menunggu itu, jangan biarakan tanpa regulasi yang penyiaran-penyiaran, yang mohon maaf, dikategorikan tidak sehat," kata Yuliandre.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com