Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: DPRD Punya Kantor, Jangan Sering Duduk di Kantor SKPD

Kompas.com - 26/11/2018, 20:38 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan anggota DPRD di seluruh pemerintah daerah berhati-hati soal korupsi.

Mereka diminta untuk tidak bermain-main dengan perencanaan anggaran bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Hal ini disampaikan Tjahjo kepada ketua DPRD berbagai daerah yang hadir dalam pembekalan diklat di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (26/11/2018). 

"Tolong kepada teman-teman ketua DPRD, anggota DPRD kan sudah punya kantor, tolong lah jangan sering-sering duduknya di kantor SKPD," ujar Tjahjo.

Tjahjo memahami, semua anggota Dewan memiliki konstituen. Dia mengingatkan pelaksanaan aspirasi masyarakat harus dilakukan sesuai dengan mekanisme penganggaran.

Dia tidak ingin kasus korupsi massal yang terjadi di Malang, Jambi, dan Sumatera Utara terulang kembali.

Baca juga: DPRD DKI Coret Anggaran Rp 500 Miliar untuk Beli Lahan Eks Kedubes Inggris

"Tolong ya itu yang terakhir. Ini perencanaan anggaran tolong, dirembuk dengan baik antara DPRD dan bupati, wali kota, gubernur," ujar Tjahjo.

Dalam pembekalan kepala daerah dan ketua DPRD, akan ada sesi materi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tjahjo meminta kepala daerah dan ketua DPRD untuk memanfaatkan sesi itu sebaik mungkin.

Mereka diminta untuk bertanya sebebasnya kepada KPK agar tidak tersandung kasus korupsi.

Kompas TV Pernyataan Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto yang dianggap menyinggung pengemudi ojek online terus menuai protes. Kali ini pengemudi ojek online di Kota Malang, Jawa Timur berunjuk rasa meminta Prabowo meminta maaf atas pernyataannya. Unjuk rasa para pengemudi ojek online ini digelar di depan Kantor DPRD Kota Malang Jawa Timur. Dalam orasinya mereka mengecam pernyataan Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto yang mengaku sedih dengan beredarnya meme yang menggambarkan masa depan anak bangsa hanya menjadi pengemudi ojek setelah lulus sekolah. Pernyataan ini dinilai menghina profesi ojek online. Mereka mendesak Prabowo Subianto segera meminta maaf kepada pengemudi ojek online. Banyaknya unjuk rasa yang dilakukan para pengemudi ojek online di sejumlah daerah terkait pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto ditanggapi pasangannya yang merupakan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno. Menurut Sandi apa yang dikatakan Prabowo hanya motivasi bagi pengemudi ojek online agar bisa meningkatkan perekenomin mereka. Pernyataan itu disampaikan Sandiaga saat menemui ratusan petani tebu di Desa Kedungjajang, Lumajang Jawa Timur. Sandi juga menyebut pengemudi ojek online merupakan profesi yang sangat mulia dan bisa menggerakkan perekonomian masyarakat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com