Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan GP Ansor terkait Anggaran Rp 5 Miliar untuk Kemah Pemuda Islam 2017

Kompas.com - 26/11/2018, 19:59 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Gerakan Pemuda (GP) Ansor Adung Abdul Rochman mengungkapkan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menganggarkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk menyelenggarakan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia.

Acara yang melibatkan GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah itu digelar pada 16-17 Desember 2017 di Pelataran Candi Prambanan, Jawa Tengah.

Anggaran Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia 2017 ini tengah menjadi polemik setelah munculnya kasus dugaan korupsi yang menyeret Pemuda Muhammadiyah.

Menurut Adung, masing-masing organisasi menerima anggaran sebesar Rp 2 miliar. Dana tersebut digunakan oleh GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah untuk mengerahkan anggotanya sebanyak 10.000 orang untuk menjadi peserta dalam acara tersebut.

"Jadi Pemuda Muhammadiyah itu untuk mengerahkan 10.000 orang anggarannya Rp 2 miliar, kemudian yang di Ansor itu juga Rp 2 Miliar," ujar Adung saat dihubungi, Senin (26/11/2018).

Baca juga: Kata Kemenpora soal Dugaan Korupsi Kemah Pemuda yang Tengah Diselidiki Polisi

Sementara itu, Kemenpora juga memberikan dana Rp 1 miliar untuk membiayai hal-hal teknis penyelenggaraan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia.

Dana itu ditransfer oleh pihak Kemenpora ke rekening organisasi GP Ansor, sebab panitia kemah dan apel diketuai oleh anggota dari GP Ansor.

"Ada tambahan Rp 1 miliar untuk penyelenggaraan kegiatan. Dana Rp 1 miliar ini ditransfernya ke salah satu organisasi, jadinya ke rekeningnya Ansor. Jadi itu untuk penyelenggaraan," kata Adung.

Adung mengatakan, keanggotaan panitia acara kemah dan apel merupakan gabungan antara GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah. Kemudian disepakati salah satu anggota GP Ansor menjadi ketua panitia acara.

Baca juga: Polisi: Penggunaan Separuh Anggaran Kemah Pemuda Islam Diduga Fiktif

Di sisi lain, masing-masing organisasi juga memiliki panitia internal yang bertugas untuk mengordinasikan peserta kemah dan apel.

"Panitianya gabungan. Cuma, pekerjaan utama itu adalah mengerahkan anggotanya masing-masing. Nah memang ketua panitianya dari pihak Ansor. Tapi di masing-masing pihak ini kan ada panitia internal yang ditugaskan untuk mengerahkan anggota," tuturnya.

Setelah acara, lanjut Adung, GP Ansor menyerahkan laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dana sebesar Rp 2 miliar dan Rp 1 miliar terkait penyelenggaraan acara ke pihak Kemenpora.

"Insya Allah tidak ada masalah. LPJ sudah diserahkan ke Kemenpora. setelah itu proses berikutnya aman-aman saja karena Kemenpora juga tidak ada masalah, tidak panggil kami selama setahun ini," ujar Adung.


Dugaan korupsi

Anggaran Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia 2017 tengah menjadi polemik setelah munculnya kasus dugaan korupsi yang menyeret Pemuda Muhammadiyah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com