Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Ancaman Keamanan Saat Perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 Sudah Diantisipasi

Kompas.com - 26/11/2018, 15:45 WIB
Devina Halim,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara RI memastikan sudah mengantisipasi berbagai ancaman terhadap aspek keamanan saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2019.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, pihaknya memfokuskan pengamanan pada sejumlah tempat keramaian, seperti tempat wisata dan tempat ibadah.

Dalam proses pengamanan tersebut, kepolisian juga akan bekerja sama dengan TNI hingga pemerintah daerah (pemda).

"Ancaman untuk potensi yang akan terjadi di akhir tahun, sudah diantisipasi dengan baik oleh seluruh anggota Polri dan stakeholder terkait, baik tempat-tempat ibadah, tempat-tempat keramaian, tempat wisata," ujarnya saat ditemui di Menara 165, Jakarta Selatan, Senin (26/11/2018).

Baca juga: Pastikan Harga Beras Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru, Polri Gelar Operasi Pasar

"Semuanya masuk dalam pantauan pengamanan aparat kepolisian, dibantu TNI, Kementerian Perhubungan, dan pemda. Fokus kita amankan di situ," sambungnya.

Terkait pengamanan saat perayaan Natal, Dedi menambahkan bahwa pihaknya akan mengamankan seluruh tempat ibadah demi menjamin kelancaran acara.

"Semua tempat ibadah kita lakukan pengamanan secara maksimal untuk menjamin saudara-saudara kita, umat Kristiani menjalankan ibadahnya dengan damai, dengan aman," jelas dia.

Sementara itu, terkait jumlah personel, Dedi mengatakan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang akan mengumumkan, sekaligus memberi amanat kepada para kapolda terkait proses pengamanan.

"Jumlah personel belum, baru nanti tanggal 10, nanti langsung Pak Kapolri sendiri yang memimpin," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com