Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Berharap Tak Ada Lagi Kepala Daerah yang Mundur karena Masalah Keluarga

Kompas.com - 26/11/2018, 12:30 WIB
Jessi Carina,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menceritakan kisah pengunduran diri Bupati Indramayu Anna Sophanah kepada kepala daerah terpilih yang ikut pembekalan diklat, Senin (26/11/2018).

Anna memilih mundur karena masalah keluarga.

"Dia menghadap saya satu jam lebih sambil nangis, cerita masalah keluarga. Ya bagaimana, kalau saya paksa enggak boleh (mundur), ya enggak bisa, kan punya hak masing-masing," ujar Tjahjo dalam pembukaan pembekalan diklat kepala daerah gelombang II di Kantor BPSDM Kemendagri, Kalibata, Senin (26/11/2018).

Baca juga: Bupati Indramayu Mengundurkan Diri karena Ayahnya Sakit

Padahal, menurut Tjahjo, Anna termasuk bupati yang sukses pada periode sebelumnya. Dia menyayangkan kini Anna memilih mundur pada saat masa pemerintahan barunya masih seumur jagung.

Tjahjo mengingatkan, kepala daerah bahwa mereka dipilih melalui proses yang sangat panjang. Mulai dari rekrutmen partai hingga proses kampanye.

Ketika terpilih, itu adalah amanah yang diberikan oleh rakyat. Tjahjo berharap, masalah keluarga tidak membuat mereka melepaskan amanah itu begitu saja.

"Kalau ada masalah-masalah pribadi atau keluarga, tolong bisa dipertimbangkan dengan baik," kata Tjahjo.

Baca juga: Bupati Indramayu: Saya Minta Maaf ke Masyarakat dan Pendukung

Tjahjo mengaku bisa menerima jika kepala daerah mundur karena ingin mencalonkan diri dalam Pemilihan Legislatif.

Namun, dia berharap tidak ada yang mundur karena masalah seperti Anna.

"Saya kira, mudah-mudahan ini yang terakhir," ujar dia.

Baca juga: Bupati Indramayu Bantah Mundur karena Masalah Hukum

Anna Sophanah mengundurkan diri dari jabatannya karena ayahnya sedang sakit. Anna mundur agar bisa memberikan perhatian kepada kondisi ayahnya.

Anna sudah menemui Mendagri untuk menjelaskan alasan pengunduran dirinya pada Selasa (13/11/2018), di Kantor Kemendagri, jakarta.

Dalam pertemuan itu, Anna mengatakan, ibunya juga belum lama ini meninggal dunia karena sakit. Selama ibunya sakit, ia jarang memberi perhatian karena kesibukan sebagai bupati.

"Ketika ibu meninggal, saya tidak ada di rumah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com