Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Jokowi kepada Para Ulama soal Tudingan PKI...

Kompas.com - 22/11/2018, 06:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengklarifikasi tuduhan bahwa dirinya adalah anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) kepada para kiai dan ulama asal Kota/ Kabupaten Bogor serta Kota Depok.

Namun, klarifikasinya itu dibumbui kelakar yang membuat para kiai dan ulama tertawa lepas.

Bertempat di Masjid Baitusallam, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (21/11/2018), awalnya Jokowi menjelaskan bahwa tudingan ia adalah anggota PKI itu hanya fitnah belaka.

"PKI dibubarkan tahun 1955/1966, saya lahirnya tahun 1961. Umur saya berarti saat itu masih 4 tahun. Apa ada aktivis balita?" kata Jokowi.

Kiai dan ulama yang hadir tampak mengangguk-anggukkan kepala.

Baca juga: Silaturahim dengan Ulama Bogor dan Depok, Jokowi Klarifikasi 3 Isu Miring

Bahkan, tidak hanya dirinya yang dituding PKI, orangtua dan kakek-nenek Jokowi juga tak luput dari tudingan demikian.

Menurut Jokowi, saat ini zaman keterbukaan. Tak ada yang bisa ditutup-tutupi. Apabila ia memiliki sejarah latar belakang keluarga yang merupakan anggota PKI, pasti akan diketahui dengan sangat mudah.

"Di Solo NU banyak, Muhammadiyah ada, Persis ada, LDII juga ada, FPI juga ada. Ya tanyakan saja di sana, keluarga saya bagaimana. Saya Muslim, keluarga saya Muslim," ujar Jokowi.

Jokowi kemudian berkelakar, "silahkan tabayyun, tapi bayar sendiri-sendiri."

Sontak ulama beserta kiai yang hadir melepaskan tawanya.

Jokowi melanjutkan, dirinya memang bukan siapa-siapa. Bukan dari golongan kaya raya, bukan juga dari keluarga pengusaha besar, bukan pula dari keluarga yang memiliki sejarah sebagai elite politik.

"Saya ini hanya orang kampung. Makanya saya dibegitukan, ya biasa saja. Sabar-sabar saja. Ya sabar ya Allah. Tapi saya jawab begini boleh juga kan? Empat tahun saya diam saja," lanjut dia. 

Dalam acara silaturahim itu sendiri, ada sekitar 50 kiai dan ulama yang hadir. Adapun, Presiden Jokowi sendiri didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com