Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Apresiasi Pemerintah Tetap Bantu Rizieq Shihab

Kompas.com - 10/11/2018, 00:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan mengapresiasi pemerintah yang tetap memberikan bantuan hukum bagi pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dengan aparat Arab Saudi.

"PDI Perjuangan memberi apresiasi atas gerak cepat pemerintah melalui kedutaan besar Indonesia di Arab Saudi. Yang dilakukan pemerintah sudah sesuai konstitusi," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melalui siaran pers, Jumat (9/11/2018).

"Apapun perbedaan sikap politik antara Habib Rizieq dengan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla itu, namun bantuan hukum yang diberikan kepada Habib Rizieq merupakan tindakan tepat," lanjut Hasto.

Sebab, melindungi segenap tumpah darah Indonesia, termasuk warga negaranya yang berhadapan dengan hukum di luar negeri adalah kewajiban negara. Misi itu dilakukan di atas perbedaan paham atau pun sikap politik.

Baca juga: Rizieq Shihab Diperiksa Aparat Keamanan Arab Saudi gara-gara Bendera

"Setiap warga negara Indonesia di manapun mereka berada, ketika sedang menghadapi persoalan hukum, maka negara wajib hadir," ujar dia.

Hasto mencontohkan saat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Presiden ke-5 RI. Saat itu, Amerika Serikat menekan Indonesia untuk mengekstradisi Ustaz Abubakar Ba'asyir.

Namun, Megawati bergeming serta mengirimkan pesan bahwa ia harus melindungi segenap warga negaranya.

"Padahal kita tahu, ada perbedaan tajam sikap politik di antara keduanya," ujar Hasto.

Baca juga: Kronologi Pemeriksaan Rizieq Shihab oleh Aparat Keamanan Arab Saudi

Ia menambahkan, peristiwa yang menimpa Rizieq Shihab di Saudi memberikan pelajaran berarti, yakni setiap negara memiliki satu bendera nasional sebagai lambang supremasi kemerdekaan dan kedaulatannya. Bendera itulah yang harusnya dihormati.

"Di Indonesia, bendera Merah-Putih yang dikibarkan. Sama halnya dengan Arab Saudi yang hanya mengibarkan satu bendera nasionalnya," ujar Hasto.

Diberitakan, Kementerian Luar Negeri memastikan pihaknya terus memberi pendampingan kepada pimpinan FPI Rizieq Shihab yang sempat diperiksa aparat keamanan Arab Saudi. Itu disampaikan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

"Pada saat kita mendapatkan informasi ada WNI atas nama Muhammad Rizieq Shihab yang menghadapi masalah hukum di sana, tentunya instruksi dari sini adalah meminta KJRI untuk mengkonfirmasi informasi tersebut dan melakukan pendampingan dan kekonsuleran," ucap Arrmanatha.

"Memastikan hak-hak hukumnya terlindungi. Itu lah tugas KJRI di sana. Dan itu yang telah diberikan kepada yang bersangkutan maupun kepada WNI lainnya apabila mereka menghadapi masalah hukum," lanjut dia.

Rizieq sendiri berurusan dengan polisi Saudi karena adanya laporan pemasangan bendera di tembok rumahnya di Makkah. Bendera itu sendiri merupakan identitas kelompok ekstremis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com