JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto menilai, rencana aksi yang akan dilakukan pada Jumat (2/11/2018) merespons kasus pembakaran bendera di Garut, kurang berempati.
Ia mengatakan, saat ini Indonesia sedang dalam suasana berkabung setelah beberapa bencana dan musibah seperti gempa bumi Lombok, gempa dan tsunami Sulawesi Tengah, dan terakhir jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
"Kita sedang berkabung, bencana di Lombok, ada bencana di Palu, baru saja lagi ada bencana. Kalau kita harus yang (demonstrasi) seperti ini, kok kayaknya kurang berempati, menurut saya sih ya," kata Ari di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).
Baca juga: Wakapolri: Pembakar Bendera Sudah Diproses Dihukum, Kenapa Masih Demo?
Menurut Ari, saat ini pelaku pembakaran bendera telah diproses hukum oleh kepolisian.
Ia mengkliam, polisi telah berupaya memenuhi permintaan demonstran yang sebelumnya meminta agar pelaku pembakaran bendera dihukum.
"Kami juga sudah menyampaikan imbauan-imbauan kepada semua warga, tokoh agama, tokoh masyarakat, bahwa apa yang jadi tuntutan daripada kelompok tertentu ini sudah kita upayakan penuhi," ujar dia.
Oleh karena itu, Ari Dono mengimbau agar warga di luar Jakarta tidak mengikuti demonstrasi di Ibu Kota.
Sementara, demonstran yang besok akan hadir ke Jakarta, diminta untuk selalu menjaga ketertiban.
"Tidak perlulah berangkat ke Jakarta, toh harapan mereka untuk proses penegakkan hukum sudah kita laksanakan juga," kata Ari Dono.
"Di Jakarta juga kalau menyampaikan harapan, dengan tertib lah," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.