Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabup Trenggalek Ingin Jadi Pemuda "Gentle" dengan Masuk Pemerintahan

Kompas.com - 28/10/2018, 09:23 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mau menjadi anak muda yang gentle, itulah tujuan utama Muhammad Nur Arifin, Wakil Bupati Trenggalek.

Kalimat tersebut ia ungkapkan di hadapan puluhan anak muda yang hadir dalam Forum Pemuda 2018 "Berekspresi, Berkarya, Berkolaborasi" yang digelar PDI Perjuangan di Grha Niaga Thamrin, Sabtu (27/10/2018).

Menurut dia, jika anak muda ingin berkontribusi dalam membangun negeri, kritik ke pemerintah saja tak cukup. Jika bisa dan memungkinkan, mengapa tidak terjun langsung ke pemerintahan.

"Aku pengin menjadi anak muda yang gentle, kalau anak muda bisa kritik pemerintah, kenapa enggak masuk ke dalam pemerintahan itu sendiri?" kata pria yang akrab disapa Mas Ipin itu, diiringi tepuk tangan yang meriah dari seluruh hadirin.

Mas Ipin dinobatkan menjadi Wakil Bupati paling muda di Indonesia. Saat dilantik Februari 2016, usianya baru menginjak 25 tahun.

Gayanya unik, sedikit banyak humor diselipkan dalam ucapannya. Dengan setelan kemeja putih, celana hitam, peci, dan sneakers, semakin mengesankan citra milenial Mas Ipin sebagai seorang kepala daerah.

Mas Ipin bakal secara resmi menduduki kursi Bupati pada Februari 2019 mendatang. Itu karena Bupati Trenggalek Emil Dardak terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 dan bakal segera dilantik.

Mengenai kontribusi anak muda dalam pemerintahan sekarang, Mas Ipin mengatakan, saat ini banyak anak muda yang seolah-olah handal urusan politik dengan banyak mengkritisi pemerintah, tetapi tidak banyak yang berkontribusi langsung dalam pemerintahan.

Oleh karenanya, ia menantang anak muda untuk menjadi seorang yang gentle, unjuk kemampuan dalam pembangunan bangsa

Baca juga: Wakil Bupati Trenggalek Jamin Penerbangan Komersial dari Selatan Jawa Ramai Penumpang

"Kalau kamu gentle, toh Indonesia ini bukan hanya urusannya presiden, bukan cuman urusannya wapres, bukan hanya urusannya menteri, memang kita ini hanya sekadar sampah di Indonesia yang nggak punya arti apa-apa?" ujar Mas Ipin.

Untuk meyakinkan masyarakat terhadap kemampuan yang dimiliki anak muda, kata Mas Ipin, tak perlu menunggu diri sendiri menjadi seorang yang spesial. Anak muda hanya perlu menjadi dirinya sendiri untuk berkontribusi.

"Gimana saya bisa meyakinkan masyarakat untuk saya bisa dipercaya jadi orang yang bisa mewakili suara-suara mereka sebagai seorang rakyat. Saya hanya bilang, teman-teman, enggak perlu jadi yang spesial kalau hanya untuk dicintai. Kalau kamu menunggu jadi yang spesial dulu, kamu nggak akan pernah jadi apa-apa," ujar dia.

Kompas TV Jalan penguhubung antara Kabupaten Trenggalek menuju Ponorogo Jawa Timur, tertimbun material longsor, Jumat (24/8) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com