Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Prabowo-Sandiaga Turun Pasca Kasus Ratna Sarumpaet, Apa Kata Ketum PAN?

Kompas.com - 25/10/2018, 17:39 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan enggan menanggapi hasil, survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebut bahwa kasus hoaks Ratna Sarumpaet berdampak negatif terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Seperti diketahui, Ratna sempat masuk dalam daftar juru bicara pasangan nomor urut 02 itu.

Zulkifli pun mempersilakan masyarakat menilai apakah elektabilitas Prabowo-Sandiaga menurun pasca-kasus hoaks tersebut.

"Ya saya serahkan kepada rakyat. Terserah kepada rakyat," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/10/2018).

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa Prabowo merupakan korban dari kebohongan Ratna.

Baca juga: Prabowo: Denny JA Itu Siapa? Tuhan di Bidang Polling?

Zulkifli juga memastikan Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak secara sengaja menyebarkan kebohongan Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya.

"Jadi mudah-mudahan, publik akan menilai secara jujur. Masyarakat itu kan ada keadilan, ada hati nurani. Bisa menilai mana yang oke, mana yang tidak," tutur Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga itu.

Sebelumnya, survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa kasus hoaks Ratna Sarumpaet berdampak negatif terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Berdasarkan survei LSI, 25 persen responden menyatakan lebih mendukung Jokowi, 48,8 persen sama saja, 6,6 persen lebih tidak mendukung, dan 19,6 persen tidak menjawab.

Baca juga: Survei LSI: Pasca-hoaks Ratna, Dukungan Pemilih Berpendidikan Tinggi ke Prabowo Turun

Sementara, untuk Prabowo, 11,6 persen responden menyatakan lebih mendukung, 49,8 persen sama saja, 17,9 persen lebih tidak mendukung dan 20,7 persen tidak menjawab.

Dari sisi elektabilitas pada September 2018, sebelum ada kasus hoaks Ratna Sarumpaet, Jokowi-Ma'ruf Amin 53,2 persen; Prabowo-Sandiaga Uno 29,2 persen, dan 17,6 persen belum memutuskan.

Pasca kasus hoaks Ratna Sarumpaet, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin naik menjadi 57,7 persen pada Oktober 208. Sedangkan Prabowo-Sandiaga Uno justru turun menjadi 28,6 persenm

Adapun persentase yang belum memutuskan menyusut tinggal 13,7 persen. Survei LSI Denny JA dilakukan pada 10-19 Oktober 2018 dengan jumlah 1.200 responden di seluruh Indonesia.

Metode sampling yang digunakan yakni multistage random sampling dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara tetap muka menggunakan kuesioner.

Adapun margin of error plus minus 2,8 persen. Survei juga dilengkapi dengan FGD, analisis media dan indepth interview.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com