Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mardani Usul Debat Capres-Cawapres Ditambah Durasinya Jadi 6 Jam

Kompas.com - 23/10/2018, 21:00 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Mardani Ali Sera mengusulkan supaya debat kandidat capres-cawapres diperpanjang durasinya menjadi enam jam. Hal itu untuk menjamin kedalaman isu yang dibahas capres dan cawapres dalam debat.

Menurut Mardani, pendeknya durasi debat yang diberikan pada capres dan cawapres pada penyelenggaraan debat-debat sebelumnya, menyebabkan kandidat tidak bisa tuntas dalam menjawab isu yang diangkat.

"Enam jam mungkin bombastis ya, tapi intinya dalami sampai tuntas. Kalau 2 jam kemarin itu masih kurang, 3 jam masih bisa," kata Mardani usai sebuah diskusi di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).

Baca juga: Hingga Kini, Hanya Gerindra yang Sumbang Dana Kampanye Prabowo-Sandi

Selain itu, Mardani juga mengusulkan supaya debat dibuat betul-betul substansif dan tidak terlalu banyak mengangkat isu. Lebih baik, debat hanya mengangkat isu-isu utama, tetapi dibahas sampai tuntas.

Isu utama yang dimaksud, bisa dari hasil polling yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara debat. Dari lima kali debat yang direncanakan oleh KPU, kata Mardani, publik bisa memberikan partisipasi dalam poling lima isu debat yang digelar KPU.

"Semua terlibat, hasil itu yang akan diujikan. Jadi publik terlibat pemilihan topik, misalkan topik difabel atau yang lain," ujarnya.

Baca juga: Pesan Indah di Hari Santri Nasional, dari Jokowi hingga Prabowo

Supaya debat lebih substansial, Mardani juga mengusulkan supaya suporter pasangan capres-cawapres tidak dihadirkan sebagai penonton debat.

Ia menilai, suporter kandidat seringkali membuat debat menjadi tidak substansial, dan justru mengakibatkan debat dipenuhi unsur hiburan.

"Kalau perlu enggak ada suporter dari kandidat, kita lihat saja di TV. Jadi seringkali itu cheerleader-nya saja yang paling sibuk, tapi substansinya enggak ada," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com