Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan Warga Bisa Gunakan Hak Pilih, Komnas HAM Koordinasi dengan KPU dan Bawaslu

Kompas.com - 16/10/2018, 17:39 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Beka Ulung Hapsara menyebut, pihaknya berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam pelaksanaan Pemilu 2019.

Ada sejumlah kewenangan Komnas HAM dalam hal ini. Pertama, sebelum pelaksanaan Pemilu, Komnas HAM memastikan seluruh pemilih dapat menggunakan hak pilihnya.

Pemilih yang dimaksud adalah mereka yang sudah punya hak pilih tapi belum memiliki e-KTP, serta pemilih yang sudah punya e-KTP tetapi belum tercatat ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Sebagaimana diketahui, untuk dapat menggunakan hak pilihnya, pemilih harus terdaftar ke dalam DPT Pemilu 2019 atau setidaknya memiliki e-KTP sebagai syarat wajib bagi pemilih.

Baca juga: Komnas HAM Rumuskan Parameter Kepatuhan Kementerian/Lembaga

"Kami turut memastikan pemilih dalam hal ini yang memang sudah punya hak untuk memilih, bisa menggunakan hak pilihnya di Pemilu. Karena ini bagian dari hak asasi," kata Beka di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018).

Selain memastikan pemilih dapat menggunakan hak pilihnya, Komnas HAM bersama penyelenggara pemilu dan Polri juga bekerja sama dalam menindaklanjuti pelanggaran Pemilu.

Beka mengatakan, pelanggaran pemilu maupun sengketa hasil pemilu rawan terjadi.

"Setelah pemilu, kami memastikan tidak ada rekayasa terhadap hasil Pemilu. Ini kan juga rawan. Artinya bisa jadi ada gugatan ke Mahkamah Agung, nah ini yang kemudian kita pastikan. Misalnya, soal merekayasa surat suara yang ada," ujar Beka.

Selain itu, Beka mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan masyarakat sipil untuk memastikan adanya partisipasi dari mereka dalam pelaksanaan pemilu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com