Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Akui Kekurangan Tenda untuk Sekolah Darurat di Sulteng

Kompas.com - 16/10/2018, 14:09 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengakui pihaknya kekurangan tenda darurat untuk kelas darurat di pengungsian di daerah bencana di Sulawesi Tengah.

"Seperti yang diketahui, bencana terjadi secara beruntun mulai dari Nusa Tenggara Barat (NTB) lalu Sulawesi Tengah, karena terjadinya beruntun maka penanganan di bidang pendidikan menjadi sangat merepotkan," ujar Muhadjir dalam konferensi pers pemberian bantuan peralatan edukasi dari UNICEF di Jakarta, Selasa (16/10/2018), seperti dikutip Antara.

Semua tenda dan bantuan dari UNICEF sebelumnya, lanjut Mendikbud, sudah disebar di NTB. Akibatnya, Sulawesi Tengah mengalami kekurangan tenda.

"Terakhir tenda yang baru terpasang sebanyak 18 tenda. Saat saya ke Sulawesi Tengah, saya beri araan agar ada kelas darurat yang dibangun masyarakat dan Kemendikbud akan membantu memberikan terpal sebagai atap dengan biaya pemasangan Rp 30 juta," jelas dia.

Baca juga: Baru 18 Sekolah Darurat yang Dibangun di Sulteng

Dia menambahkan pihaknya akan memesan tenda yang baru, namun ada prosedur yang harus dilewati, yakni proses lelang.

Dengan hadirnya bantuan dari UNICEF, kata dia, maka akan sangat membantu proses kegiatan belajar mengajar di Sulawesi Tengah.

Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang Membidangi Anak-anak (UNICEF) memberikan bantuan sebanyak 65 tenda yang diperuntukkan sebagai kelas darurat dan sejumlah kotak mainan.

Baca juga: Ini Data Terbaru, Jumlah Sekolah Terdampak Bencana Sulawesi Tengah

"Dukungan sosial sangat dibutuhkan anak-anak. Tidak hanya di sekolah, tetapi juga lingkungan yang ramah pada anak," kata Perwakilan UNICEF untuk Indonesia, Debora Comini.

Kemendikbud dan UNICF berencana membangun sebanyak 450 tenda yang diperuntukkan sebagai kelas darurat.

Debora menyebutkan bantuan tersebut diharapkan dapat membantu anak untuk menghilangkan rasa trauma. Saat ini, sudah terpasang sebanyak 19 tenda darurat.

"Meski dalam kondisi bencana, anak-anak harus tetap mendapatkan akses pendidikan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com