Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Perempuan 15 Tahun Gantikan Seorang Luhut di Kabinet...

Kompas.com - 12/10/2018, 05:05 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi dihiasi muka baru. Posisi Menteri Koordinator Kemaritiman tak lagi dipegang oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang tekenal garang.

Justru, perempuan manis, berambut ikal asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memegang kendali Kementerian Koordinator Kemaritiman.

Gayanya yang nyentrik dengan blazer pink yang sedikit terlihat keberatan tak kalah dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti atau Menkeu Keuangan Sri Mulyani.

Ia bahkan memimpin rapat antarkementerian yang berada di bawah koordinasi Kemenko Kemaritiman.

Baca juga: Mau Tahu 3 Hadiah Indah di Hari Anak Nasional?

Namun, kehadirannya masuk kabinet dan menggusur Luhut Binsar Pandjaitan menggetkan media.Tapi, kapan dia dilantik Presiden Joko Widodo? Ya, tentu saja itu tak pernah terjadi.

Pada Kamis (11/10/2018), barangkali akan menjadi hari yang tak bisa dilupakan Maria Lengari, siswi SMP Swasembada, Hadakewa, Lembata, NTT. Ia diberikan kesempatan yang langka, apa itu? Menjadi Menko Kemaritiman sehari.

Maria Lengari, siswi SMP Swasembada, Hadakewa, Lembata, NTT sat menjadi Menko Kemaritiman sehari, Jakarta, Kamis (11/10/2018)Dok Kementerian Koordinator Kemaritiman Maria Lengari, siswi SMP Swasembada, Hadakewa, Lembata, NTT sat menjadi Menko Kemaritiman sehari, Jakarta, Kamis (11/10/2018)

Maria atau biasa dipanggil Osin merupakan pemenang kompetisi kepemimpinan oleh Yayasan Plan International Indonesia (YPII).

Seperti dikutip dari siaran pers Kemenko Kemaritiman, kompetisi ini digelar untuk memperingati Hari Anak Perempuan sedunia yang diperingati setiap tanggal 11 Oktober.

Oleh karena itulah, Osin diberikan pengalaman untuk menjadi seorang pemimpin di suatu kementerian dalam sehari.

Baca juga: Miris, pada Peringatan Hari Anak Nasional, 30 Anak Harus Putus Sekolah

Tak hanya duduk di kursi dan meja tempat Luhut bekerja, Osin bahkan mengawali harinya bak seorang menteri.

Kamis pagi, Osin memulai aktivitas di kediaman Menko Maritim di kawasan Widya Chandra. Ia lalu bergerak ke kantor Kemenko Bidang Kemaritiman menggunakan mobil dinas Luhut.

“Saya sangat senang dan bangga hari ini bisa bisa belajar dan mendapatkan pengalaman baru sebagai Menko Maritim," kata Osin.

Banyak harapan yang ia sampaikan. Misalnya, soal transportasi di daerahnya. Ia harap Kementerian Perhubungan bisa menyediakan transportasi yang nyaman untuk perempuan dan anak perempuan di NTT, termasuk transportasi antarpulau.

"Selama ini mereka naik truk, angkot, atau perahu yang sudah usang bahkan jalan kaki," kata siswi kelas 9 ini.

Ia juga berharap agar tak ada lagi anak-anak yang tak sekolah dan justru terlibat dalam kegiatan kerja berisiko. Osin berharap pariwisata di NTT memberikan dampak kesejahteraan bagi orang-orang di kampungnya.

Luhut yang sedang sibuk dengan acara pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali menyampaikan harapan dan kebanggaannya kepada anak-anak yang mengikuti kegiatan yang dijalani Osin.

Luhut menilai anak-anak perempuan Indonesia memiliki potensi yang baik dan dapat terus dikembangkan untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang.

"Tugas kita semua adalah memberikan kesempatan dan kesetaraan untuk anak-anak perempuan ini agar bisa maju dan tampil sehingga mereka bisa terlibat dalam perubahan terutama memperjuangkan hak-hak anak,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com