Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Sarankan Pertemuan IMF-Bank Dunia Jadi Forum "Fundraising" untuk Korban Bencana

Kompas.com - 08/10/2018, 12:33 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menyarankan agar pertemuan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia 2018 di Bali menjadi forum penggalangan dana untuk membantu korban bencana.

Hal ini disampaikan SBY melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono, Senin (8/10/2018).

SBY mengatakan, ia mengetahui ada sejumlah pihak yang menentang pertemuan IMF-Bank Dunia.

Sebab, pertemuan yang menghabiskan dana besar ini dinilai tidak tepat dilaksanakan ketika Indonesia tengah mengalami bencana di NTB dan Sulawesi Tengah.

Baca juga: Peserta Pertemuan IMF-Bank Dunia Donasi untuk Korban Gempa Palu dan Lombok

Menurut SBY, acara yang dinilai tak sensitif terhadap suasana duka, memang bisa dibatalkan atau dikurangi. Hal seperti itu biasa dalam perhelatan internasional.

Namun, di sisi lain, persiapan dan perencanaan pertemuan ini sudah matang, sehingga tak bisa ditunda lagi.

"Kalau itu alasannya, jadikan pula pertemuan ini sebagai wahana dan forum solidaritas, termasuk "fundraising" untuk bantu rakyat yang terkena bencana," kata SBY.

Ketua Umum Partai Demokrat ini menambahkan, pemerintah juga bisa menjawab kritik masyarakat mengenai pertemuan IMF-Bank Dunia dengan memberikan penjelasan dan klarifikasi yang gamblang dan transparan.

"Biar tak jadi fitnah & "hoax", DPR RI bisa minta penjelasan kepada pemerintah dan BPK juga bisa lakukan audit apakah terjadi pemborosan," twit SBY.

SBY juga berharap pertemuan IMF-Bank Dunia ini dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan.

Baca juga: Benarkah Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali Terlalu Mewah? Ini Faktanya

Pertemuan ini, kata dia, harus bisa memberikan manfaat dan peluang bagi Indonesia, baik secara langsung-tak langsung, jangka pendek dan jangka panjang

"Memang benar saat ini ekonomi kita tengah hadapi tekanan fiskal & Indonesia juga tengah tangani bencana di Sulteng dan NTB. Karenanya, pertemuan ini agendanya mesti tepat, dikelola denagn baik dan benar-benar sukses, sehingga rakyat bisa rasakan manfaatnya," ujar SBY.

.

.

.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com