JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan anggota tim ekonomi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Rizal Ramil bahwa anggaran penyelenggaraan pertemuan IMF-World Bank di Bali dialihkan untuk penanganan dampak bencana di Sulawesi Tengah, direspons pihak Istana.
Staf Khusus Presiden Adita Irawati menegaskan, pengalihan anggaran tiba-tiba seperti yang diungkapkan Rizal, tidak mungkin dilakukan pemerintah karena menyalahi peraturan perundangan.
"Sebab masing-masing kegiatan itu, termasuk penyelenggaraan pertemuan IMF- World Bank sudah dianggarkan sejak jauh-jauh hari ya," ujar Adita kepada wartawan, Sabtu (6/10/2018).
Meski demikian, yang patut diketahui publik adalah pemerintah sudah melakukan penghematan dalam pembiayaan acara yang dilaksanakan di Bali tersebut.
Baca juga: Kubu Prabowo Minta Biaya Pertemuan IMF-Bank Dunia Dialihkan untuk Korban Bencana
"Yang patut diketahui, pemerintah sudah melakukan efisiensi di berbagai sektor (penyelenggaraan acara) sehingga biayanya bisa ditekan. Penghematannya itu mencapai sekitar 30 hingga 40 persen," ujar Adita.
Adita menambahkan, pada dasarnya sebagian besar anggaran penyelenggaraan pertemuan IMF-World Bank diperuntukan bagi pembenahan bandar udara di Bali, bukan semata-mata untuk penyelenggaraan acara itu sendiri.
Artinya, anggaran itu sebenarnya dialokasikan untuk kepentingan masyarakat umum juga.
"Sebagian besar biaya itu untuk pembenahan airport di Bali yang artinya itu juga bermanfaat untuk jangka panjang, tidak hanya saat acara ya," ujar Adita.
Baca juga: Menko Luhut: Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali Terbesar Sepanjang Sejarah
Sementara, mengenai anggaran penanganan dampak bencana di Sulteng, Adita menegaskan, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran tersendiri. Hingga saat ini, rakyat Indonesia juga bahu membahu membantuwarga Sulteng yang tertimpa bencana.
Apalagi, Presiden Jokowi sudah memutuskan menerima bantuan dari sejumlah negara sahabat. Diketahui, selain berbentuk barang, bantuan pendanaan juga didapat dari sejumlah negara sahabat. Wakil Menlu AM Fachir menyebut, total dana bantuan asing per Sabtu ini sudah mencapai Rp 220 miliar.
Pemerintah pun yakin solidaritas nasional dan internasional ini mampu membuat masyarakat korban bencana Sulteng bangkit kembali.
Baca juga: Demi Acara IMF-Bank Dunia, Angkasa Pura I Gelontorkan Rp 2,2 Triliun
Diberitakan, koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritik penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (IMF-World Bank Annual Meeting 2018) di Bali pada 8-14 Oktober 2018 mendatang yang dinilai terlalu mewah.
Pemerintah pun didesak untuk melakukan penghematan biaya penyelenggaraan dan disalurkan sebagian untuk membantu korban bencana alam di Palu, Donggala, serta Lombok.
"Teman-teman mendesak kepada pemerintah agar menghemat yang masih bisa dihemat," ujar anggota Tim Ekonomi pasangan Prabowo-Sandiaga, Rizal Ramli, saat memberikan pernyataan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018) malam.
"Kedua, dialirkan penghematan itu untuk membantu rakyat kita di Donggala, Palu, dan Lombok karena banyak yang masih belum dikerjakan," tuturnya.
Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah Annual Meeting tahun 2018 dan telah menganggarkan dana sekitar Rp 855,5 miliar yang sudah disepakati bersama DPR RI sejak awal tahun 2017.
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono saat berkunjung ke redaksi harian Kompas pada Selasa (7/8/2018) menjelaskan, anggaran pelaksanaan Annual Meeting telah dibahas bersama DPR RI dan berlaku secara multiyears.
Besarannya saat disepakati adalah Rp 45,4 miliar pada 2017 dan Rp 810,1 miliar pada 2018 sehingga total yang dialokasikan adalah Rp 855,5 miliar.
"Itu alokasi yang boleh kami gunakan. Dari pagu yang disediakan, kami sudah gunakan untuk beberapa kontrak pengerjaan, kira-kira realisasi tahun lalu Rp 10 miliar karena baru persiapan," kata Susiwijono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.