Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Lahan 320 Hektar untuk Relokasi Warga Sulteng

Kompas.com - 04/10/2018, 21:22 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan bahwa pemerintah sudah menyiapkan lahan seluas 320 hektar untuk menjadi tempat relokasi para korban terdampak bencana di Sulawesi Tengah.

Relokasi tersebut ditujukan kepada masyarakat yang tinggal di daerah sesar gempa, rawan likuefaksi, dan berpotensi bencana lainnya.

"Pemerintah sudah akan menyiapkan tanah kurang lebih 320 hektar di satu tempat," ujar Puan di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018).

Kawasan relokasi kemungkinan berjarak sekitar 20 kilometer dari lokasi yang ditempati warga saat ini.

Baca juga: Cerita Seorang Perawat yang Selamat dari Reruntuhan Bangunan saat Gempa Palu

Kendati demikian, Puan mengatakan ia sudah meminta para kepala daerah untuk memberi penjelasan kepada warga terkait potensi bahaya jika tetap tinggal di daerah rawan tersebut.

"Kita sudah meminta kepada gubernur, wali kota, bupati, untuk kemudian mengimbau, mengajak bicara seluruh masyarakat yang tinggal di tempat yang memang sudah tidak layak lagi untuk jangka panjang, untuk bisa pindah," ungkapnya.

Saat ini Puan menyebutkan lokasi tersebut sedang dalam proses peninjauan dan menjadi tanggungjawab Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Ketua Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil.

Opsi relokasi tersebut sebelumnya juga telah diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo saat mengunjungi wilayah Petobo, Sulteng, Rabu (3/10/2018).

Baca juga: Warga Medan yang Jadi Korban Gempa Palu Sampai di Rumah Duka

Jokowi mengatakan, rencananya warga yang berada di daerah rawan gempa direlokasi ke wilayah yang aman dari gempa.

"Tapi warga diajak bicara agar bisa dipindahkan ke tempat lain," ujar Presiden Jokowi seusai melihat dampak gempa di wilayah Petobo.

"Kita sudah siapkan lokasinya, meskipun lokasinya 20 kilometer dari sini. Tapi itu tempat-tempat yang dalam jangka panjang itu aman. Sudah mulai kita identifikasi sedetail itu," ujar Presiden Jokowi.

Kompas TV Berikut ini data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang tercatat hingga Kamis (4/10) pukul 14.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com