Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Akan Temui Kapolri Terkait Dugaan Penganiayaan Ratna Sarumpaet

Kompas.com - 02/10/2018, 22:30 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan, pihaknya akan menemui Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian terkait kasus dugaan penganiayaan yang dialami oleh anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet.

Menurut Prabowo, kasus kekerasan yang dialami oleh Ratna bukan yang pertama kali.

Ia menyebutkan kasus persekusi yang dialami oleh Wakil Ketua (BPN) sekaligus aktivis gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman.

Baca juga: Ini Kata Polri soal Dugaan Penganiayaan Ratna Sarumpaet

Kemudian, ia juga menyinggung kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Saya bersama tokoh-tokoh dari badan pemenangan, kami dari Koalisi Indonesia Adil Makmur berencana dalam waktu dekat untuk minta waktu menghadap Kapolri dan pejabat-pejabat lain untuk membicarakan masalah ini," ujar Prabowo saat memberikan keterangan pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018) malam.

Menurut Prabowo, pasca-penganiayaan pada 21 September 2018, Ratna mengalami trauma sehingga ia enggan untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi.

"Beliau dan keluarganya merasa terus terang saja ketakutan karena memang diancam terus-menerus bahkan sudah beberapa hari di rumah sakit dan lain sebagainya, tidak mau laporan karena hal itu," kata Prabowo.

Baca juga: Prabowo Subianto: Ini Tindakan Pengecut

Ketua Umum Partai Gerindra itu menduga ada motif politik di balik penganiayaan Ratna.

Dugaaan tersebut muncul karena tidak ada barang berharga maupun uang Ratna yang hilang pasca-penganiayaan.

Selain itu, kata Prabowo, Ratna sempat mengaku ada kalimat ancaman yang dilontarkan oleh pelaku terkait sikap politiknya.

"Ya ternyata tidak ada barang yang dicuri, tidak ada uang yang hilang. Apalagi kalau bukan proses untuk intimidasi. Saya tidak tanya secara detail tapi ada kata-kata ancaman itu," kata Prabowo.

Selama ini, Ratna kerap mengkritik kebijakan pemerintah. Ia juga sempat bergabung dalam gerakan #2019GantiPresiden yang diinisiasi oleh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.

Baca juga: Ini Kronologi Penganiayaan Ratna Sarumpaet yang Diceritakan ke Prabowo

Prabowo mengatakan, dalam alam demokrasi, setiap orang bebas dalam memilih sikap atau pandangan politik apapun.

Jika kritik yang dilontarkan dinilai sebagai fitnah, seharusnya dapat diselesaikan melalui proses hukum.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu menyesalkan tindakan penganiayaan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com