Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Palu dan Donggala Daerah Rawan Gempa dan Tsunami

Kompas.com - 29/09/2018, 14:12 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, kawasan Sulawesi Tengah (Sulteng) khususnya Kota Palu dan Kabupaten Donggala, merupakan daerah yang rawan dilanda gempa bumi dan tsunami. Hal itu disebabkan karena daerah-daerah tersebut dilalui jalur sesar Palu Koro.

Jalur tersebut, menurut BNPB, merupakan jalur melintasnya gempa.

"Daerah Palu, Donggala, dan Sulawesi Tengah merupakan daerah yang rawan tinggi atau risiko tinggi terjadinya gempa bumi dan tsunami," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).

Sutopo mengatakan, gempa dan tsunami pernah beberapa kali terjadi di wilayah tersebut, misalnya di tahun 1927 dan 1968.

Baca juga: 7 Gardu Listrik Rusak Pasca-Gempa dan Tsunami, 2 Gardu Sudah Pulih

Di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, ada sejumlah daerah yang memiliki intensitas gempa di atas 6 MMI.

"Ketika wilayah digoncang gempa 6 MMI, biasanya bangunan-bangunan hancur, roboh seperti (gempa) di Lombok," ujar Sutopo.

Tercatat, ada sejumlah daerah di Kabupaten Donggala yang terdampak gempa dengan intensitas 6-8 MMI, seperti Kecamatan Balaesang, Banawa, Dampelas, Labuan, Sojol, Sindue, dan lainnya.

Sementara di Kota Palu, daerah yang terdampak gempa dengan intensitad 6-8 MMI di antaranya, Kecamatan Tatawa, Tataeli, Palu Barat, Selatan, Timur, dan Utara.

Daerah-daerah tersebut, diperkirakan memakan banyak korban jiwa pada gempa dan tsunami yang terjadi Jumat (28/9/2018) kemarin.

Mengetahui sejumlah kawasan di Sulawesi Tengah masuk dalam zona merah karena dilalui jalur sesar Palu Koro, BNPB mengaku, telah banyak sosialisasi serta mitigasi terkait gempa dan tsunami kepada masyarakat sekitar.

"Sudah banyak sosialisasi, gladi, mitigasi untuk mengantisipasi gempa bumi," kata Sutopo.

Sejak gempa mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, sejumlah gempa susulan terus terjadi di kawasan tersebut hingga Jumat malam.

Tercatat, setidaknya ada 13 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.26 WIB.

Menurut data BNPB, hingga pukul 10.00 WIB jumlah korban meninggal di Kota Palu sebanyak 48 orang. Sedangkan jumlah korban luka-luka mencapai 356 orang, dan ribuan rumah rusak.

Sementara itu, BNPB belum bisa menyampaikan jumlah korban terdampak gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala. Sebab, hingga saat ini listrik di wilayah tersebut masih padam sehingga menghambat komunikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com