Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Sore, Yenny Wahid Umumkan Dukungan Politik pada Pilpres 2019

Kompas.com - 26/09/2018, 05:28 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Putri kedua Presiden Keempat RI almarhum Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, akan mengumumkan dukungan politiknya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Rabu (26/9/2018) sore.

Deklarasi dukungan rencananya dilakukan di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Jalan Kalibata Timur I Nomor 12, Kalibata, Jakarta Selatan.

"Konsorsium Kader Gus Dur akan mengadakan acara deklarasi pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019 yang akan kami dukung," ujar Yenny melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (25/9/2018) malam.

Sikap politiknya itu, kata Yenny, merupakan bagian dari ikhtiar dalam upaya menyalurkan aspirasi politik Gusdurian.

Baca juga: Sandiaga Hormati Yenny Wahid yang Belum Tentukan Dukungan Politiknya

Yenny menekankan, pilihan dukungan tersebut bukan sikap politik keluarga Gus Dur. Ibunda Yenny atau istri dari almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah, sudah menyatakan netral pada Pilpres 2019.

"Ibu saya netral, namun kami semua dalam keluarga sudah sepakat bahwa pilihan politik diserahkan kepada saya," ujar dia.

Yenny mengaku sudah bertemu dengan kedua pasangan capres-cawapres yang bakal berkontestasi pada Pilpres 2019.

Dalam pertemuan tersebut, Yenny membicarakan visi, misi, dan program yang bakal dijalankan kedua pasangan calon jika terpilih.

Yenny mengkaji visi misi pasangan calon sebelum menentukan dukungan politiknya. Ia pun mengaku istikharah dan meminta pendapat sembilan kiai dan ulama.

"Saya tidak pernah mendasari sikap politik dari orang per orang atau pribadi. Namun, atas dasar kepentingan bangsa yang bisa diraih oleh kepemimpinan salah satu pasangan calon," ujar Yenny.

Baca juga: Disebut Sandiaga Ajukan 12 Nama untuk Timses, Ini Respons Yenny Wahid

Dia mengatakan, Gusdurian merupakan jaringan yang tidak berpolitik. Namun, Gusdurian yang secara organisasi berpolitik bakal mengacu pada sikap yang akan diumumkannya.

Menurut dia, Gusdurian yang berpolitik antara lain Barikade Gus Dur, Gerakan Kebangkitan Nusantara (Gatara), Jaringan Perempuan Nusantara, Forum Silaturahim Santri Nusantara, Forum Kiai Kampung Nusantara, dan Forum Alumni Timur Tengah.

"Jadi ini banyak sekali yang bergabung kepada kami, konsorsium besar yang namanya kader Gus Dur ini besar sekali," kata dia.

Lebih lanjut, Yenny mengatakan, dirinya akan nonaktif dari The Wahid Foundation jika memutuskan untuk berpolitik. Alasannya, karena organisasi tersebut tidak berafiliasi pada poros politik tertentu.

Baca juga: Gerindra: Yenny Wahid Ajukan Nama Kiai NU Dalam Tim Prabowo-Sandiaga

Sebelumnya, pada 20 September 2018, calon wakil presiden Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Yenny Wahid belum memutuskan untuk bergabung dalam tim pemenangan nasional pasangan Prabowo-Sandiaga.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com