Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Rupiah Lemah Cermin Ekonomi Lemah

Kompas.com - 22/09/2018, 17:11 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto menyoroti ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat saat ini.

Menurut Prabowo, sebagian besar kekayaan nasional dikuasai hanya oleh satu persen kelompok masyarakat. Begitu juga dengan kepemilikan tanah.

"Ternyata setelah kita merdeka 73 tahun, kekayaan kita dikuasai setengahnya oleh satu persen. Satu persen menguasai 45 persen kekayaan. Kemudian kalau tanah lebih parah lagi. Satu persen menguasai 80 persen tanah kita," ujar Prabowo saat menjadi narasumber bedah buku "Paradoks Indonesia", bersama purnawirawan TNI/Polri, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).

Baca juga: Prabowo: Keuntungan Bangsa Mengalir ke luar, Tokoh Pemerintah Mengakui

Akibatnya, lanjut Prabowo, terjadi ketidakadilan bagi sebagian besar masyarakat. Ketidakadilan juga menyebabkan lemahnya perekonomian masyarakat.

Hal itu, kata Prabowo, ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah belakangan ini.

"Mata uang lemah adalah cermin daripada ekonomi yang lemah. Kalau ekonomi kuat, mata uang kita kuat," ucap Prabowo.

Hadir dalam acara tersebut Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno, mantan Panglima TNI sekaligus anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Jenderal (Purn) Djoko Santoso.

Hadir pula Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri, politisi Partai Berkarya Titiek Soeharto dan aktivis era 1970-an Hariman Siregar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com