JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden Prabowo Subianto kembali mengkritik sistem ekonomi Indonesia saat ini yang dinilai telah menyimpang dari amanat Konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945.
Hal itu, kata Prabowo, ditunjukkan dengan banyaknya kekayaan alam yang justru dimanfaatkan oleh pihak asing, seperti yang ia tulis dalam buku "Paradoks Indonesia".
"Sistem ekonomi yang berlaku sekarang itu menyimpang dari UU 1945. Sekarang terjadi mengalir ke luarnya kekayaan nasional. Keuntungan bangsa mengalir ke luar," ujar Prabowo saat menjadi narasumber bedah buku "Paradoks Indonesia", dengan purnawirawan TNI/Polri, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).
Prabowo mengutip pernyataan dua menteri di Kabinet Kerja dari pemberitaan media massa untuk mendukung argumennya tersebut.
Salah satunya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang menyebut jumlah kerugian negara mencapi Rp 2000 triliun hingga Rp 3000 triliun di sektor perikanan saja.
Kemudian, ia juga mengutip pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang mengungkapkan adanya kebocoran ekonomi karena devisa tidak kembali.
"Berarti kan benar ada aliran ke luar. Buku saya sudah dibenarkan oleh tokoh-tokoh pemerintah sekarang. Pemerintah mengakui apa yang saya bicarakan," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.