JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, Polri bersama TNI telah berkoordinasi untuk mengamankan jalannya pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 yang akan diselenggarakan pada tanggal 12 hingga 14 Oktober 2019 mendatang.
Dedi mengatakan, sekitar 5.800 personel gabungan TNI-Polri akan dikerahkan untuk menjamin kelancaran acara itu.
"Dari Polri ada 2.800 di-backup Polda-Polda yang dekat dengan Bali. Kemudian TNI ada sekitar 3.000 personel, jadi total 5.800 personel," kata Dedi Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (20/9/2019).
Baca juga: Indonesia Tuan Rumah Perhelatan IMF-Bank Dunia, Ini 5 Fakta Menarik
Diketahui, dalam pertemuan tersebut bakal dihadiri total 15.000 peserta yang terdiri dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara yang diselenggarakan di Bali.
Dedi menjelaskan, prosedur tetap (protap) pengamanan yang dilakukan oleh Polri berbeda dengan pengamanan yang dilakukan oleh TNI saat kegiatan IMF-WB nanti.
Polri, kata Dedi, akan fokus untuk mengamankan lokasi tempat pertemuan, hotel tempat menginap, obyek-obyek sasaran kunjungan. Sedangkan TNI melakukan pengamanan kepala negara, maupun para pejabat tinggi negara lainnya.
Baca juga: Bali Dapat Rp 5,9 Triliun dari Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia
"Polri dalam hal ini tanggung jawabnya pengamanan VIP dan pengamanan jalur serta objek-objek lokasi kunjungan para delegasi. Sedangkan pengamanan VVIP itu dari TNI dalam hal ini Paspampres kan menyangkut kepala negara, jadi ada Pam Waskita," ucap Dedi.
Nantinya, Dedi menambahkan, setiap kepala negara yang datang akan dijaga oleh sekitar 15 anggota Paspampres.
"Satu kepala negara akan dijaga oleh sekitar 15 orang kemudian itu dibagi oleh tiga shift sehingga total mencapai 45 orang untuk menjaga kepala negara. Kalau misal yang datang 20 ya bisa dihitung berapa," ujar Dedi.