Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Pengganti Sandiaga, Apakah Gerindra Mau PKS "Setengah Hati"?

Kompas.com - 20/09/2018, 09:30 WIB
Reza Jurnaliston,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra belum juga memutuskan siapa yang akan menggantikan Sandiaga Uno untuk mengisi kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Di internal Gerindra, ada dorongan agar kadernya, M Taufik, yang ditunjukkan mengisi posisi yang ditinggalkan Sandiaga setelah memutuskan maju mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden.

Sementara, PKS bersikukuh ada kesepakatan antara partainya dan Prabowo bahwa kurwi DKI-2 milik PKS. Partai pimpinan Sohibul Iman ini bahkan sudah mengajukan dua nama kepada Prabowo untuk menjadi Wagub DKI.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris berpendapat, Partai Gerindra seharusnya  melepaskan kursi DKI-2.

Jika tidak, menurut dia, PKS tak ada menunjukkan dukungan penuh kepada Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019.

“Gerindra mestinya mengikhlaskan posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk PKS. Jika tidak, maka PKS akan setengah hati dukung Prabowo Subianto dalam Pilpres,” kata Syamsuddin kepada Kompas.com, Kamis (20/9/2019).

Apalagi, kata Syamsuddin, 9 kader PKS yang diajukan sebagai bakal calon wakil presiden tidak "dilirik" oleh Prabowo.

Pilihan Prabowo jatuh kepada Sandiaga Uno.

Menurut Syamsuddin, dalam koalisi partai politik seharusnya setiap parpol memiliki posisi yang setara dan seimbang.

“Yang namanya koalisi itu ya take and give, tidak bisa parpol yang satu mendominasi yang lain,” kata Syamsuddin.

Ajukan dua nama kepada Prabowo

Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, sosok yang diusulkan PKS sebagai wakil gubernur DKI sudah mengerucut kepada dua nama.

Mereka adalah Ahmad Syaikhu, kader PKS yang gagal merebut kursi Jabar 2 pada Pilkada 2018; dan Agung Yulianto yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Umum DPW PKS DKI.

Menurut Sohibul, kedua nama tersebut sudah disampaikannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan akan segera mengerucut pada satu nama dalam waktu 1-2 hari ini.

"Tinggal nanti secara formal kami sampaikan,'Pak mohon dalam satu dua hari ini, segera ada penandatanganan usulan nama'," kata Sohibul seusai rapat di rumah Prabowo.

Namun, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak bisa mengusung dua kandidat wakil gubernur sekaligus tanpa dukungan dirinya.

Sebab, kata Taufik, dia juga harus membubuhkan tanda tangan.

"Kalau (PKS) mengajukan dua nama tetap butuh tanda tangan saya," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018).

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Prabowo Pilih Sandiaga Uno

Kompas TV Dua pihak yang terlibat langsung dalam pilpres berjanji akan mengedepankan adu gagasan dan prestasi dalam meraih dukungan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com