Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Isi Paket Misterius di Yogyakarta yang Sempat Viral

Kompas.com - 19/09/2018, 12:35 WIB
Reza Jurnaliston,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DI Yogyakarta telah menyelidiki modus salah kirim paket yang diduga berisi narkoba.

Informasi soal paket misterius ini awalnya terjadi di Yogyakarta dan viral dalam beberapa hari terakhir.

Menurut Dedi, kasus ini sudah menemukan titik terang.

Case-nya sudah clear, sudah ditangani tim oleh Bareskrim dan Polda DIY,” ujar Dedi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (19/8/2018).

Baca juga: Paket Misterius Terjadi di Jakarta, Penerima Curiga Ada Modus Penipuan

Dedi mengatakan, tim Reskrimum Polda DIY langsung melakukan pengecekan ke kantor ekspedisi cabang Yogyakarta untuk memastikan isi paket yang sempat viral karena diisukan merupakan paket narkoba dari China.

Akan tetapi, paket tersebut telah dikirim ke kantor ekspedisi barang yang berada di Jakarta.

Dedi mengatakan, setelah berkoordinasi dengan pihak ekspedisi, paket tersebut masih tersimpan di gudang ekspedisi barang di Jakarta.

Selanjutnya, kata Dedi, tim yang ada di Yogyakarta berkoordinasi dengan Bareskrim Polri, dalam hal ini Kasubdit TPPU Bareskrim Kombes (Pol) Jamaluddin dan penyidik AKBP Agus Waluyo.

Baca juga: Waspada Modus Penipuan Paket, Apa yang Harus Dilakukan?

Setelah dibuka, kata Dedi, paket tersebut ternyata berisi sebuah jam tangan.

“Secara cepat ditangani tim dari Bareskrim dan Polda DIY. Jadi clear. Kembali masyarakat untuk tidak mudah percaya berita hoaks yang disebarkan seseorang di medsos,” kata Dedi.

Berikut perjalanan ekspedisi paket barang yang diduga berisi narkoba tersebut:

  • Barang yang terkait berita viral tersebut diterima di Kantor JnT (ekspedisi pengiriman barang) Jalan Brigjen Katamso 112, DIY pada Selasa (11/9/ 2018).

  • Pada Rabu (12/9/2018) barang tersebut oleh karyawan JnT atas nama Aminudin didistribusikan atau dikirimkan ke alamat yang tercantum di kawasan Jalan Ibu Ruswo, Yogyakarta.

  • Saat diantarkan ke alamat tersebut, pemilik rumah menolak karena alasan penerima yang tercantum pada paket itu tidak memesan barang dan yang bersangkutan sedang tidak berada di rumah.

  • Pada hari yang sama, Rabu (12/9/2018), barang dibawa kembali oleh Aminudin ke Kantor JnT di jalan Katamso 112, DIY. Selanjutnya, paket itu dikembalikan ke JnT cabang Jakarta dengan kode kantor SDP 01.

  • Pada Kamis (13/9/2018), barang tersebut sampai di Jakarta pukul 06.30 WIB.

  • Selanjutnya, penyelidik Polri melakukan konfirmasi dengan Direktur JnT Pusat yang ada di Jakarta dengan hasil bahwa paket tersebut masih ada di Jakarta dan disimpan di gudang. Kemudian, dilakukan pengecekan untuk mengetahui isi paket tersebut.
Kompas TV Salah satu pelaku yang ditangkap berinisial S-A-A mengajukan penangguhan penahanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com