Diperoleh sebanyak 97,1 persen generasi milenial mengonsumsi televisi dan diikuti 83,4 persen memilih internet.
"Milenial bisa melakukan 2-3 aktivitas sekaligus, tercermin dari media yang diakses antara internet dan televisi, sama-sama tinggi," ujar Hasanudin.
Kemudian, Hasanudin menambahkan, disaat bersamaan generasi milenial bisa menonton televisi sambil berselancar di internet.
Hal ini juga dijelaskan pada infografik dari altonivel.com yang dipakai ARC sebagai data sekunder.
6. Liburan kapan saja dan di mana saja
Kemudian, pihak ARC pun melakukan survei tentang perilaku generasi milenial ketika liburan.
Diketahui 1 dari 3 milenial Indonesia pasti melakukan liburan minimal sekali dalam setahun.
Pihak ARC mengatakan, aku liburan maka aku ada. Itulah kredo generasi milenial, travelling adalah kebutuhan primer untuk menunjukkan jatidiri.
Kemudian, untuk destinasi favorit bagi generasi milenial di Indonesia yakni Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Malang, dan Bali.
Baca juga: Polri: Ajarkan Toleransi dengan Konteks Zaman Now untuk Anak Milenial
7. Cuek dengan politik
Pada Januari 2018, ARC telah menemukan bahwa generasi milenial menganggap politik adalah generasi lebih tua. Sehingga mereka acuh terhadap berbagai proses politik.
Hal ini tergambar pada gambar segmentasi pemilih di Indonesia yang terbagi menjadi empat, yakni rasional, konservatif, swing (belum menentukan pilihan), dan apatis.
"Diantara keempat segmen tadi, pemilih milenial paling banyak ada di pemilih apatis dan swing," ujar Hasanudin.
Begitu juga dalam hal perbincangan yang dilakukan sehari-hari. Generasi milenial cenderung lebih asik mengobrol tentang musik/film, olahraga, dan teknologi informasi.
Dalam hal ini, politik lebih digagas oleh generasi sebelumnya yakni responden yang berusia 35-49 tahun.