Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Minta Imunisasi MR Tetap Dijalankan meski Sertifikasi Halal Masih Diproses

Kompas.com - 14/08/2018, 15:47 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Anung Sugihantono menuturkan, pihaknya terus mendorong proses sertifikasi halal untuk vaksin measles rubella (MR).

“Kementerian kesehatan berkomitmen untuk mendorong Bio Farma dan atau SII (Serum Institute of India) untuk mempercepat proses-proses administrasi yang dibutuhkan dalam rangka serifikasi halal sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014,” ujar Anung saat konferensi pers usai melakukan pertemuan dengan Ombudsman RI, MUI, Bio Farma, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia, di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Baca juga: Viral soal Anak Sakit Disebut karena Vaksin MR, Ini Penjelasannya

Ia menjelaskan, vaksin MR ini merupakan hasil produksi dari Serum Institute of India (SII) dan telah mendapat rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Kemenkes, kata Anung, telah mengirimkan surat permohonan pada tanggal 6 Agustus 2018 kepada pihak Serum Institute of India (SII) selaku produsen vaksin MR, untuk melengkapi dokumen-dokumen syarat yang dibutuhkan untuk sertifikat halal.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, Anung Sugihantono ketika meninjau pos kesehatan (poskes) angkutan Lebaran di Stasiun Solo Balapan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (12/6/2018).KOMPAS.com/Labib Zamani Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, Anung Sugihantono ketika meninjau pos kesehatan (poskes) angkutan Lebaran di Stasiun Solo Balapan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (12/6/2018).

 

SII pun telah membalas surat permohonan tersebut dan akan segera melengkapi persyaratan yang telah ditentukan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

Baca juga: Target 110.072 Anak Ikut Vaksin MR, Dinkes Luwu Tetap Lakukan Vaksinasi

“SII sudah menjawab tanggal 8 Agustus dan telah berkomunikasi langsung dengan Lembaga Pengkajian Pangan, obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dalam sebuah proses pendaftaran (sertifikasi halal),” kata Anung.

Anung mengatakan, Kemenkes juga telah mengeluarkan surat edaran kepada Gubernur dan Bupati yang isinya imunisasi tetap dijalankan.

“Dengan surat edaran nomor HK 02.01/Menkes/444/2018 tentang pelaksanaan kampanye imunisasi measles rubella fase dua yang dilakukan di 28 provinsi yang ada di luar Jawa,” kata Anung.

Baca juga: Menteri Kesehatan Tak Tahu Kandungan Vaksin MR yang Diimpor dari India

Anung mengatakan, program kampanye imunisasi MR di 28 provinsi di luar pulau Jawa, sampai akhir September 2018 mendatang.

Pemerintah serentak melaksanakan imunisasi measles rubella (MR) fase II di 28 provinsi, di luar Pulau Jawa mulai 1 Agustus 2018. Pelaksanakan imunisasi MR fase II dilakukan selama dua bulan.

Baca juga: 3 Anak Dilarikan ke Rumah Sakit usai Disuntik Vaksin MR

Anung menjelaskan capaian imunisasi MR masih 23,97 persen dari 28 provinsi di luar pulau Jawa.

“Nilai nominal 6.566.474 anak yang sudah diimunisiasi per 3 Agustus kemarin,” ucap Anung.

Untuk diketahui, kampenye imunisasi MR fase II sebanyak lebih dari 31,9 juta anak berusia sembilan bulan hingga 15 tahun. Mereka tersebar di 52.482 desa di 4.884 kecamatan di 395 kabupaten/kota yang berada di 28 provinsi.

Kompas TV Sebagai orang yang terinfeksi rubela saat hamil, Ibu Nadif tak ingin kejadian ini berulang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com