Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedua Bakal Capres Dinilai Beri Pendidikan Politik yang Buruk

Kompas.com - 13/08/2018, 11:35 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden yang akan bersaing dalam Pilpres 2019, mengumumkan calon wakil presiden sehari sebelum pendaftaran pasangan capres-cawapres ditutup.

Baik Presiden petahana Joko Widdo maupun Ketua Umum Partai Gerindra mengumumkan cawapresnya di menit-menit terakhir. 

Nama cawapres yang muncul pun di luar nama-nama yang digadang-gadang akan terpilih.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP UI Aditya Perdana menjelaskan kondisi tersebut dapat dilihat dari dua sisi yang berbeda.

Baca juga: Tes Kesehatan Pilpres 2019, Alat Canggih Digunakan untuk Pendalaman

Pertama, ia memaklumi bahwa dinamika politik memang sangat dinamis, sehingga perubahan mungkin saja terjadi, bahkan hingga detik terakhir.

"Kita paham bahwa mereka punya kepentingan itu, tarik-menariknya kuat di detik-detik terakhir," ujar Adit saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (13/8/2018).

Namun, hal tersebut berdampak negatif karena memberikan pendidikan politik yang buruk kepada masyarakat.

"Di sisi lain, demokrasi itu akhirnya kemudian milik elite (parpol) bukan milik masyarakat, sehingga proses-proses ini (pemilihan pasangan capres-cawapres) tidak pernah diketahui oleh masyarakat," jelas Adit.

"Ini kan enggak baik dan bukan pendidikan politik yang baik, bahwa oh ternyata memilih pemimpin itu ya detik-detik terakhir, bukan sebuah proses yang harus dipersiapkan," imbuhnya.

Baca juga: Menteri Susi: Kalau di Sini Ada yang Berkelahi Gara-gara Pilpres, Ibu Tenggelamkan!

Menurut Adit, parpol sebetulnya memiliki waktu yang panjang untuk menyiapkan secara matang pasangan yang akan diusung.

Adit berpendapat, selain dipersiapkan secara matang parpol juga seharusnya lebih mengikutsertakan publik.

Misalnya, dengan mendengarkan aspirasi masyarakat, atau menyediakan forum untuk menampung aspirasi publik dalam memilih kandidat pemimpin negara.

Kompas TV Pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjalani tes kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com