Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Dukung Prabowo-Sandi, Andi Arief Melunak soal Tudingan Rp 500 M

Kompas.com - 10/08/2018, 15:06 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief kini melunak soal tudingannya mengenai politik uang dalam pemilihan calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto.

Awalnya, Andi sempat menuding bahwa Sandiaga Uno membayar Rp 500 Miliar ke Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera agar kedua parpol tersebut merelakan kursi cawapres Prabowo untuk dirinya.

Namun, setelah hari ini Partai Demokrat resmi mengusung Prabowo-Sandiaga, Andi justru tidak berani memastikan kebenaran soal tudingannya tersebut.

"Itu kan saya dapat informasi dari orang, kita belum tahu benar atau tidak," kata Andi saat dihubungi, Jumat (10/8/2018).

Baca juga: Andi Arief: Kami Dengar Ada Politik Transaksional yang Mengejutkan

Andi mengaku hanya mendapat informasi soal adanya mahar politik tersebut dari orang luar. Ia pun mengatakan, masalah soal tudingannya ini akan dibicarakan dan diselesaikan secara kekeluargaan di internal koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Intinya proses penyelsaian akan dibicarakan di koalisi," ujarnya.

Sebelumnya, baik Gerindra, PKS dan PAN sudah membantah tuduhan yang dilontarkan Arief di akun twitternya itu. Bahkan, PKS bersiap untuk membawa kicauan Andi itu ke ranah hukum.

Kompas TV Majelis Tinggi Partai Demokrat telah melaksanakan sidang ketiga untuk Pilpres 2019.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com