Ia pun meminta maaf karena terjadi perbedaan data korban meninggal dunia akibat bencana ini. Namun, dirinya tidak menyalahkan perbedaan data tersebut karena metode pengumpulannya oleh instansi terkait berbeda-beda.
"Ada yang sumbernya berdasarkan laporan dari penduduk secara formal kepada aparat desa. Ada kartu penduduknya, penjelasan meninggalnya di mana itu masuk ke satu lembaga. Tapi ada pendataan langsung lewat door to door oleh Koramil, Babinsa, Binpolda, yang meninggal kemudian langsung dikubur," ucap Wiranto.
Wiranto memerintahkan seluruh instansi yang menangani bencana ini untuk mengintegrasikan data korban jiwa, baik yang meninggal dunia ataupun luka-luka.
"Saya sudah perintahkan ada kepaduan humas di sana sebelum mengumumkannya ke publik," ucapnya.
(Antara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.