JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengimbau warga yang berusia 17 tahun tepat pada saat Pemilu serentak digelar atau 17 April 2019, dapat secara proaktif mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih presiden dan anggota legislatif.
Tjahjo mengungkapkan, terdapat 3.000-5.000 warga yang berusia 17 tahun bersamaan dengan pelaksanaan Pemilu.
Dengan jumlah tersebut, menurut Tjahjo, sulit bagi dinas kependudukan dan catatan sipil untuk mendatangi satu per satu.
"Mudah-mudahan mereka proaktif datang, karena TPS kan juga harus pasti dia tinggal di RT, RW mana, kelurahan mana, kecamatan mana, TPS mana," kata Tjahjo usai meninjau lokasi pendaftaran capres-cawapres di KPU, Senin (6/8/2018).
Baca juga: Penduduk yang Berusia 17 Saat Pemilu 2019 Diimbau Rekam KTP-el Sekarang
Tjahjo mengklaim, pihaknya sampai saat ini telah melakukan perekaman e-KTP hingga 97,2 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang berhak mendapatkan KTP.
Ia mengatakan, Kemendagri telah berkeliling untuk melakukan pendataan perekaman e-KTP, termasuk WNI yang tinggal di luar negeri.
"Datanya ada, sekarang sudah 97,2 persen (yang sudah merekam e-ktp). Tim kami sudah keliling dunia juga untuk mendata," jelas Tjahjo.
Di sisi lain, Tjahjo membeberkan, muncul permasalahan KTP ganda. Menurut dia, terdapat 2 juta orang yang terindikasi memiliki KTP ganda.
Untuk mengantisipasi terjadinya masalah di hari pencoblosan, Tjahjo mengimbau masyarakat pemegang KTP ganda untuk melaporkan domisilnya saat ini ke Dinas Dukcapil.
"Sepanjang dia tak mau melapor dan memastikan dia domisili di mana kan akan sulit, itu saja," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.