Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Sebut Perpres Pencegahan Korupsi Bisa Langsung Diimplementasikan

Kompas.com - 02/08/2018, 20:19 WIB
Reza Jurnaliston,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambut baik ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menuturkan, dengan perpres ini, ke depannya bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Perpres ini bisa diimplementasikan dan tidak sekedar menjadi catatan-catatan di atas kertas saja. Rencana aksi yang konkret akan disusun di bulan ini," ujar Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (2/8/2018).

Menurut Febri, idealnya program pencegahan korupsi dilakukan tanpa perlu menyusun rencana aksi dengan jumlah yang banyak, melainkan cukup rencana aksi yang realistis mampu bermanfaat bagi masyarakat.

"Jadi jangan sampai program pencegahan-pencegahan sebelumnya yang tidak efektif dilakukan, karena atasannya tidak commited atau justru menerima suap," kata Febri.

"Kita bicara tentang bagaimana melakukan pencegahan korupsi di sektor-sektor yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat," kata dia.

Baca juga: Ini Tindak Lanjut Perpres Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

Di sisi lain, Febri mengatakan, nantinya ada tiga kategori yang menjadi perhatian KPK yang akan dibahas lebih rinci dalam rencana aksi bulan ini.

Pertama, aspek keuangan negara. Menurut Febri, aspek ini harus benar-benar dijaga. Selanjutnya, kata Febri, di aspek pembahasan anggaran hingga implementasi, seperti pengadaan barang dan jasanya yang harus benar.

"Kita bicara tentang proses dari perencanaan yang benar. Kita tahu KPK menangani sejumlah kasus karena diproses perencanaan anggarannya sudah ada praktik ijon, atau perencanaan tidak disusun sesuai dengan kebutuhan," kata Febri.

Kedua, dia melanjutkan, terkait dengan tata kelola dan perizinan menjadi perhatian KPK.

Ini disebabkan cukup banyaknya masalah yang ditemukan KPK dari kasus atau penelitian yang dilakukan KPK.

"Misalnya tata kelola pangan kita tahu ada kasus yang pernah ditangani, ada kajiannya juga. Dan juga perizinan-yang sebagian disalahgunakan oleh kepala daerah," tuturnya.

Ketiga, lanjut Febri, KPK fokus kepada sektor yang bersentuhan langsung dengan sektor penegakan hukum.

"Jadi harapannya untuk penegakan hukum ada perbaikan ke depan. Penegakan hukum jadi perhatian penting karena ini salah satu yang menjadi concern bersama juga," kata Febri.

Kompas TV KPK berinisiatif untuk melakukan kunjungan ke partai-partai politik, terutama yang duduk di DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Nasional
Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Nasional
Muhadjir: Pelaku Judi 'Online' Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Muhadjir: Pelaku Judi "Online" Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Nasional
Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Nasional
Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Nasional
Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, pada Pilkada Solo

Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, pada Pilkada Solo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com