Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Satgas Gultor TNI Bebaskan Sandera dari Kelompok "Teroris"

Kompas.com - 01/08/2018, 11:03 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah ledakan kencang terjadi di kawasan Hotel Sultan Jakarta, Rabu (1/8/2018) sekitar pukul 09.00 WIB.

Dua orang teroris muncul di depan lobi utama hotel sembari mengangkat senjatanya.

Keduanya sempat menghentikan sebuah mobil dan menarik seseorang warga sipil keluar dari mobilnya.

Mereka membawa orang tersebut ke dalam hotel dan menjadikannya sebagai sandera.

Para teroris menuntut rekan-rekannya yang ditahan untuk segera dibebaskan. Jika tidak, mereka akan membunuh para sandera di dalam hotel dan meledakkan gedung hotel.

"Kami akan bantai semua orang di sini. Kami akan ledakan gedung ini," teriak salah satu teroris dengan lantang.

Sebanyak 520 personel gabungan dari Satuan 81 Kopassus, Denjaka TNI AL dan Satuan Bravo 90 TNI AU yang tergabung dalam Satgas Gultor TNI mengikuti latihan penanggulangan terorisme di sejumlah titik di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (1/8/2018).DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com Sebanyak 520 personel gabungan dari Satuan 81 Kopassus, Denjaka TNI AL dan Satuan Bravo 90 TNI AU yang tergabung dalam Satgas Gultor TNI mengikuti latihan penanggulangan terorisme di sejumlah titik di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Sejumlah titik kawasan Gelora Bung Karno (GBK) dan sejumlah atlet yang sedang berlatih turut dikuasai oleh teroris.

Pukul 09.07 WIB, helikopter jenis Bell 42 dan Airbus AS565 MBe Panther melintasi kawasan GBK.

Helikopter-helikopter ini menuju sejumlah titik di kawasan GBK yang dikuasai teroris.

Pukul 09.25 WIB, satu helikopter jenis Bell 42 melintas di atas Hotel Sultan. Dengan menggunakan tali, sejumlah pasukan Satgas Gultor TNI terjun dari helikopter menuju atas gedung.

Mereka menuju ke sebuah ruangan hotel dengan menggunakan taktik breaching. Beberapa saat kemudian di sisi hotel lainnya, tiga orang terjun menggunakan tali keluar dari sebuah ruangan di hotel.

Dari depan hotel, 5 kendaraan taktis dari unit Cakra TNI memasuki lobi hotel. Sejumlah ledakan dan bunyi tembakan saling berbalas antara pasukan Satgas Gultor TNI dan teroris di dalam hotel.

Sebanyak lima teroris berhasil dilumpuhkan.

Beberapa saat kemudian, sejumlah sandera dalam hotel berhasil dibawa keluar pasukan. Selain itu, bom yang akan diledakan teroris berhasil diamankan.

Operasi ini berakhir pada pukul 09.30 WIB.

Latihan bersama

Kegiatan penindakan terorisme ini merupakan latihan penanggulangan terorisme yang melibatkan 520 personel gabungan dari tiga pasukan khusus TNI, yaitu Satuan 81 Kopassus, Denjaka TNI AL dan Satuan Bravo 90 TNI AU.

Sebanyak 520 personel gabungan dari Satuan 81 Kopassus, Denjaka TNI AL dan Satuan Bravo 90 TNI AU yang tergabung dalam Satgas Gultor TNI mengikuti latihan penanggulangan terorisme di sejumlah titik di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (1/8/2018).DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com Sebanyak 520 personel gabungan dari Satuan 81 Kopassus, Denjaka TNI AL dan Satuan Bravo 90 TNI AU yang tergabung dalam Satgas Gultor TNI mengikuti latihan penanggulangan terorisme di sejumlah titik di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Latihan ini dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 09.35 WIB. Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen TNI Eko Margiyono memimpin latihan ini.

"Setiap tahun kita dua kali melaksanakan latihan. Di tahun 2018 ini ada momen yang kita jadikan sebagai sarana berlatih. Kita akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Asian Games baik di Jakarta dan Palembang," kata Eko usai latihan bersama.

Menurut Eko, latihan ini untuk menghadapi potensi eskalasi ancaman keamanan yang tinggi. Sehingga Satgas Gultor TNI perlu melakukan latihan pengamanan Asian Games.

"Ini seluruhnya melibatkan 520 orang. Pelakunya (yang terlibat latihan) total ada 400 orang. Kemudian berkaitan dengan latihan hari ini bukan berarti Palembang enggak ada. Tapi ada juga," kata Eko.

Materi latihan yang dilakukan, yaitu meliputi rangkaian prosedur hubungan komandan dan staf hingga penyampaian perintah operasi dan latihan lapangan.

Adapun latihan lapangan kali ini meliputi infiltrasi darat dan udara, menembak reaksi, pertempuran jarak dekat, evakuasi, eksfiltrasi, menembak runduk, penjinakan bahan peledak hingga operasi pembebasan sandera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com