Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Jika Ada yang Menyebutkan Akan Terjadi Gempa Susulan

Kompas.com - 30/07/2018, 13:38 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

JAKARTA, KOMPAS.com – Segala bentuk informasi yang menyebutkan akan terjadi gempa susulan berikut tempat, waktu, dan besaran gempa, pasca-gempa Lombok, adalah hoaks alias informasi bohong. 

Rumor yang beredar

Pasca gempa Lombok, Minggu (29/7/2018), beredar informasi akan terjadi gempa susulan di wilayah itu.

Sejumlah pertanyaan dari para netizen diunggah melalui media sosial, khususnya Twitter. Salah satunya ditanyakan oleh akun Siti Zuhro Makrup, @Zuhro_Siti.

Iyaaa, kami di Lombok Timur butuh info real dari BMKG benar kah akan terjadi gempa susulan pukul 10-11? Ini ada gempa susulan lagi,” twit Siti.

Pertanyaan serupa juga dilontarkan oleh akun @Wen994, yang me-mention akun resmi Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), @infobmkg.

“@infoBMKG ada info bahwa pukul 11 malam akan terjadi gempa susulan yg berkekuatan tinggi di Lombok. Apakah benar begitu? Karena masyarakat disini sebagian mempercayai berita itu, jadi mohon konfirmasinya. #PrayForLombok #GempaLombok,” twit @Wen994.

Penelusuran Kompas.com

BMKG melalui unggahan di Twitter @infoBMKG menyatakan segala bentuk informasi akan adanya gempa susulan merupakan hoaks.

Alasannya, belum adanya teknologi yang dapat mendeteksi gempa, baik waktu, lokasi, maupun besarannya.

Gempa susulan bisa saja terjadi setelah gempa utama. Namun, dengan memastikan waktu, tempat, dan besaran gempa yang AKAN TERJADI itu yang TIDAK BENAR alias HOAX. Saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara tepat kapan di mana gempa akan terjadi,” twit @infobmkg.

BMKG juga meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi hoaks yang mengatasnamakan lembaga tersebut.

Hingga pukul 22.00 WIB telah terjadi 213 kali #gempa susulan. Selalu ikuti informasi perkembangan gempa melalui akun @infoBMKG dan jangan mudah percaya dengan berita #Hoax yang mengatasnamakan #BMKG. #Lombok #PrayForLombok,” demikian BMKG.

Sementara itu, melalui keterangan resminya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk tidak memercayai berita hoaks yang menyebar pasca gempa.

Hingga saat ini, BMKG terus memantau perkembangan gempa dari Pusat Gempa Nasional (PGN) Jakarta.

"Guna mengantisipasi munculnya informasi simpang siur dan hoaks, BMKG melalui akun Twitter @infoBMKG akan terus menginformasikan perkembangan gempa," ujar Dwikorita.

Selengkapnya, baca penelusuran Kompas.com:
BMKG Minta Masyarakat Tak Percaya Info Hoaks Gempa Lombok

Kompas TV Tercatat lebih dari 1.000 rumah rusak akibat terdampak gempa di sejumlah wilayah Lombok Nusa Tenggara Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com