JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berharap pemerintah pusat dan daerah memperkuat sinergitasnya dalam menangani bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (29/7/2018).
Ia berharap pihak-pihak terkait bisa memberikan bantuan berupa materi maupun fisik untuk menangani korban bencana ini secara maksimal.
"Saya sangat berduka dan saya mendukung seluruh warga bangsa untuk memberikan bantuannya baik materi, fisik. Minimal dibantu lewat doa supaya kawan-kawan kita di sana tetap solid dan tabah. Yang sakit segera dapat pengobatan yang meninggal diterima sebagai syuhada," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/7/2018).
Baca juga: FOTO: Aktivitas Jokowi Saat Kunjungi Korban Gempa Lombok
Ia menegaskan, negara pada dasarnya berkewajiban melindungi warga negaranya, termasuk mereka yang menjadi korban bencana alam.
Selain itu, Hidayat berharap pemerintah bisa menyusun langkah-langkah strategis untuk memprediksi serta menekan dampak buruk apabila gempa terjadi lagi di masa mendatang.
"Dalam jangka panjangnya bisa melakukan kajian lebih kuat sehingga bisa memprediksi gempa. Sehingga dampaknya jika terjadi bisa diminimalkan," kata dia.
Baca juga: Kementerian PUPR Terjunkan Tim Identifikasi Dampak Gempa Lombok
Gempa bumi bermagnitudo 6,4 mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7/2018) pukul 05.47 WIB.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, warga di Lombok Timur dan Kota Mataram sempat merasakan gempa dengan guncangan keras selama 10 detik.
"Warga panik dan berhamburan keluar rumah. Masyarakat berlindung di jalan, lapangan dan tanah kosong untuk menghindari bangunan roboh," dalam keterangan resminya.
Baca juga: BMKG Minta Masyarakat Tak Percaya Info Hoaks Gempa Lombok
Gempa dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja, Gianyar dan beberapa wilayah di Bali.
Masyarakat dan wisatawan di Bali juga dilaporkan merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga keras.
Pusat gempa di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 24 km. Gempa terjadi akibat akivitas Sesar Naik Flores. Gempa tidak berpotensi tsunami. Beberapa kali gempa susulan dirasakan cukup keras hingga lemah.