Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Ajak TGB Ikut dalam Kampanye Pencapresan Jokowi

Kompas.com - 24/07/2018, 17:21 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan berencana mengajak mantan politisi Partai Demokrat, Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB), ikut dalam kampanye pengusungan Joko Widodo sebagai calon presiden pada pilpres 2019.

"Tentu kami akan ajak sama-sama dalam memimpin tim kampanye yang begitu besar. Diperlukan juga tanggung jawab di daerah untuk memenangkan Pak Jokowi," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Baca juga: Demokrat Tak Khawatir TGB Mundur sebagai Kader

Menurut Hasto, dukungan TGB terhadap Jokowi sudah diutarakan di hadapan publik. Hal itu akan menjadi pertimbangan keikutsertaan TGB dalam kampanye pencapresan.

PDI Perjuangan yakin keterlibatan TGB akan semakin memperkuat dukungan publik terhadap Jokowi. TGB dinilai memiliki kemampuan komunikasi yang baik di daerah.

Baca juga: Agus Hermanto: TGB Barangkali Ingin Fokus Kampanye Dukung Jokowi

"Dukungan untuk Pak Jokowi ini merupakan angin segar, merupakan hal yang sangat positif, dan akan memperkuat kepemimpinan pak Jokowi. Beliau (TGB) sangat paham kepemimpinan Pak Jokowi yang sangat memperhatikan daerah-daerah tertinggal," kata Hasto.

Hasto mengatakan, tidak menutup kemungkinan TGB bergabung dengan partainya. Namun, menurut dia, terlebih dulu harus ada persamaan ideologi dan visi misi di antara partai dan seorang calon kader partai.

Kompas TV Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zainul Majdi, yang dikenal dengan sebutan TGB, resmi mengundurkan diri sebagai kader Partai Demokrat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com