Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Walikota Minta Ada Dana Kelurahan ke Jokowi

Kompas.com - 23/07/2018, 13:22 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para wali kota dari berbagai daerah yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) meminta ada dana kelurahan kepada Presiden Joko Widodo. Permintaan ini disampaikan langsung saat para wali kota bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Senin (23/7/2018).

"Jadi selama ini kan dana desa sudah ada, tapi dana kelurahan tidak ada," kata Ketua Apeksi Airin Rachmi Diani kepada wartawan usai pertemuan dengan Presiden Jokowi.

Airin mengatakan, perkotaan juga memiliki permasalahan yang kompleks, baik itu kemacetan, kriminalitas, hingga kemiskinan. Kalau tidak ditangani dengan baik, tingkat kriminalitas bisa semakin tinggi.

Baca juga: Diberhentikan Anies, Mantan Wali Kota Jakbar Daftar Caleg DPRD DKI dari PKB

"Sehingga kami meminta kepada presiden membuat kebijakan bahwa bantuan keuangan tidak hanya pada desa tetapi juga ke kelurahan," kata Airin.

Adapun terkait skema penyaluran dana kelurahan itu, para wali kota menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat. Airin menilai tak perlu membuat Undang-undang khusus sebagai payung hukum penyaluran dana kelurahan ini.

"Cukup peraturan juga bisa, yang penting tidak melanggar aturan. Yang penting ada bantuan terhadap dana kelurahan yang itu mudah-mudahan bisa diformulasikan oleh kementerian," kata Wali Kota Tangerang Selatan ini.

Baca juga: Airin Enggan Bicarakan Suaminya yang Sempat Hilang dari Lapas Sukamiskin

Airin menambahkan, besaran dana kelurahan bisa disesuaikan dengan karakter dan masalah di kelurahan masing-masing. Menurut dia, Presiden Jokowi menyambut baik usulan para wali kota ini.

"Alhamdulillah beliau menyambut baik, beliau berpikir dana desa itu juga masuk ke dana kelurahan, insyaallah mudah-mudahan ini menjadi salah satu solusi untuk bisa membantu dana kelurahan," kata dia.


Kompas TV Presiden berpesan agar para politikus menjaga kerukunan warga, agar pemilihan presiden dan pemilu legislatif, tak memecah belah masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com